Persib Bandung

Gunung Merapi Meletus dan Statusnya Jadi Siaga, Gunung Semeru Kini Juga Berstatus Siaga

Tinggi asap kawah ini mencapai sekitar 50 hingga 300 meter dari puncak gunung tersebut.

Editor: Ravianto
Istimewa/Tangkapan layar YouTube CCTV Semeru
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Minggu (4/11/2022) dini hari. Guguran awan panas mengarah ke sisi Kobokan, Kecamatan Candipuro dan sisi Lanang, Kecamatan Pronojiwo. 

TRIBUNJABAR.ID, MAGELANG - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengeluarkan guguran awan panas pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.

Agus Budi, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi mengatakan, guguran awan panas yang dimuntahkan gunung itu, mengarah ke arah Kali Bebeng atau Krasak.

"Terjadi awan panas guguran di Merapi pada tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng atau Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," ujar Agus Budi dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023).

Agus menjelaskan berdasarkan pemantauan BPPTKG, selama pukul 12.12 sampai dengan 15.00 WIB telah terjadi 21 guguran awan panas dari longsoran kubah lava barat daya.

Agus juga meminta warga waspada karena peningkatan aktivitas dan status Gunung Merapi menjadi level Siaga.

Selain Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang berstatus Siaga, ada gunung api lainnya yang juga memiliki status sama, yakni Semeru.

Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran, Sabtu (11/3/2023).
Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran, Sabtu (11/3/2023). (Twitter@BPPTKG)

Dalam laporan aktivitas yang dilaporkan magma.esdm.go.id, Sabtu (11/3/2023), pada pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, gunung api ini memunculkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.

Tinggi asap kawah ini mencapai sekitar 50 hingga 300 meter dari puncak gunung tersebut.

Di sekitar gunung itu, cuaca terpantau cerah namun angin berhembus lemah ke arah Barat dan Barat Laut, suhu udaranya pun mencapai sekitar 21 hingga 29 derajat celcius.

Baca juga: BREAKING NEWS Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Status Naik Jadi Siaga

Sementara itu terkait kegempaan, gunung api ini mengalami 20 kali gempa letusan atau erupsi, dengan amplitudo 16 hingga 22 mm dan lama gempa 63 hingga 116 detik.

Kemudian 1 kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 36 mm dan lama gempa mencapai 76 detik.

Terkait status dan aktivitas Semeru, masyarakat sekitar diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara, tepatnya di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak atau pusat erupsi.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai yang terletan di sepanjang Besuk Kobokan.

Hal itu karena berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. 

Untuk mengantisipasi keselamatan, masyarakat juga diharapkan tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Tidak hanya itu, masyarakat harus mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(Fitri Wulandari/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved