Dianggap Bukan Penyakit, Obesitas Justru Ancam Picu Komplikasi
Sebagian masyarakat menganggap obesitas bukan penyakit padahal obesitas merupakan penyakit dan dapat memicu komplikasi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagian masyarakat menganggap obesitas bukan penyakit, malahan anak-anak yang gemuk terlihat lucu dan menggemaskan. Padahal obesitas merupakan penyakit dan dapat memicu komplikasi.
Dikutip dari laman resmi kemkes, obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Gejala klinis yang dijumpai mulai dari bagian atas tubuh yaitu pada kepala wajah bulat, pipi tembem, dagu rangkap.
Baca juga: Cegah Sedini Mungkin, Berikut 7 Cara Menghindari Obesitas Pada Orang Dewasa
Pada leher tampak pendek dan terdapat bercak kehitaman di belakang leher, perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.
Obesitas digolongkan penyakit yang perlu intervensi secara komprehensif.
Selain memberikan dampak terhadap penyakit tidak menular obesitas juga berdampak kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan yang tinggi.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit-penyakit tidak menular antara lain diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolik dan non metabolik lainnya, serta berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi.
''Obesitas merupakan masalah global, sekitar 2 miliar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia. Pada tahun 2030 itu diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas,'' ujar Dirjen dr. Maxi pada konferensi pers Hari Obesitas Sedunia 2023, Senin (6/3).
Baca juga: Anak Obesitas? Tak Dianjurkan Diet Ketat, Dokter Spesialis Gizi Anjurkan Lakukan Hal Ini
Pemerintah telah mengatur kandungan gula, garam, dan lemak pada produk makanan olahan maupun makanan siap saji.
Hal ini salah satu cara bagaimana pemerintah mengatasi obesitas dan menghindari komplikasi.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes mengungkapkan permasalahan obesitas ini harus melibatkan lintas sektor.
''Sudah ada Perpres tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di mana kita perlu mengupayakan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat sehat dan berdaya guna,'' ucapnya.
Obesitas dapat terjadi di semua umur. Obesitas pada anak didiagnostik dengan antropometri melalui penimbangan berat badan, pengukuran panjang atau tinggi badan, lalu menghitung indeks massa tubuh dengan rumus BB/TB dalam meter.
Dokter Winra Pratita, M.Ked(Ped), SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan obesitas pada anak dapat dicegah dengan memberi makanan yang sehat mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, dan karbohidrat yang seimbang.
Baca juga: Ibu Wajib Tahu, Obesitas pada Anak Bisa Sebabkan Komplikasi, Dari Asma Hingga Kelainan Jantung
Menembus Gelap Kota, Indo Runners Bandung Hidupkan Tradisi Lari Malam |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar Aten Munajat Minta Nama Baik SMAN 6 Garut Dipulihkan |
![]() |
---|
Used Car Masih Diminati, Ini Tips Membeli Mobil Bekas Berkualitas |
![]() |
---|
Mengenal UKM Seni Tari STIA LAN Bandung,Raih Juara II Tingkat Regional |
![]() |
---|
Polres Indramayu Gelar Sertijab Wakapolres, Kasat Narkoba dan Kapolsek Gabuswetan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.