Guru di Indramayu Ini Punya Firasat Buruk Sebelum Atap Kelas Ambruk, Alhamdulillah 40 Murid Selamat

Ambruknya atap ruang kelas di Kabupaten Indramayu, beruntung tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun korban tertimpa puing-puing bangunan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN
Kusnadi, guru SDN 3 Sukagumiwang Indramayu memperhatikan kondisi ruang kelas 5 yang bagian atapnya ambruk, Rabu (1/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Ambruknya atap ruang kelas di Kabupaten Indramayu, beruntung tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun korban tertimpa puing-puing bangunan.

Atap kelas yang roboh itu diketahui merupakan ruang kelas 5 di SDN 3 Sukagumiwang Indramayu.

Kejadiannya telah jadi pada Senin (27/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB atau ketika jam kegiatan belajar mengajar (KBM) masih berlangsung.

Menurut salah seorang guru, Kusnadi mengatakan, sebelum atap kelas ambruk, ia sempat merasa firasat buruk.

Apalagi kondisi rangka atap bangunan kelas saat itu sudah sangat mengkhawatirkan.

Di samping itu, wilayah Indramayu juga tengah dilanda cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Detik-detik Atap Kelas SDN 3 Sukagumiwang Ambruk, Guru dan Murid Berhamburan Dengar Gemuruh Kencang

Kusnadi pun, sebelum kejadian atap ambruk sempat meminta guru beserta murid kelas 5 yang sedang belajar di dalam untuk pindah.

"Benar saja pas Senin kemarin sekitar pukul 10.00 kejadian ambruk," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (1/3/2023).

Kondisi ruang kelas 5 di SDN 3 Sukagumiwang Indramayu yang bagian atapnya ambruk, Rabu (1/3/2023).
Kondisi ruang kelas 5 di SDN 3 Sukagumiwang Indramayu yang bagian atapnya ambruk, Rabu (1/3/2023). (TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN)

Kusnadi menceritakan, ia secara pribadi memang ditugaskan secara khusus oleh kepala sekolah untuk memantau kondisi bangunan sekolah.

Ketika tengah memperbaiki kondisi pintu di ruang kelas 5 yang rusak pada pekan lalu, Kusnadi juga memperhatikan kondisi atap ruang kelas.

Secara spontan, ia meminta guru dan murid yang sedang belajar untuk keluar.

Mereka juga diminta mengevakuasi meja dan bangku untuk dipindahkan ke ruang kelas 4 yang ada di ruangan sebelah.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved