Ekonomi Jawa Barat Tumbuh Positif, Kanwil DJPb : Tetap Waspadai Risiko Ketidakpastian Global

Di Jawa Barat, ekonomi tumbuh positif sebesar 5,45 persen year on year (yoy) didukung kinerja penanaman modal dan konsumsi rumah tangga.

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Barat, Heru Pudyo Nugroho saat menyampaikan rilis kinerja APBN Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemulihan ekonomi pada 2022 merata di semua sektor. Di Jawa Barat sendiri, ekonomi tumbuh positif sebesar 5,45 persen year on year (yoy) didukung kinerja penanaman modal dan konsumsi rumah tangga.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Barat, Heru Pudyo Nugroho mengatakan, perekonomian Jawa Barat berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tahun 2022 sebesar Rp2.422,78 triliun dan PDRB ADHK tahun 2022 sebesar Rp1.589,98 triliun.

Kinerja Ekspor Impor Jawa Barat Desember 2022 mengalami surplus sebesar 2,01 Miliar USD disebabkan Ekspor Jawa Barat sebesar USD 2,98 Miliar lebih tinggi dari Nilai Impor Jawa Barat sebesar USD 0,97 Miliar.

Memasuki 2023, kata dia, kinerja APBN pada Januari 2023 berjalan baik didukung kinerja pendapatan yang kuat serta diimbangi belanja yang terjaga baik.

"APBN Jawa Barat sampai dengan Januari 2023 menunjukkan kinerja baik dengan mencatat Surplus sebesar Rp8,48 triliun. Pendapatan Negara tumbuh sebesar 22,31 persen atau dengan nominal sebesar Rp13,93 T yang didorong oleh peningkatan realisasi penerimaan dalam negeri terutama PPh NonMigas, PPN dan PPnBM, Cukai, Bea Masuk serta PNBP," ujar Pudyo, dalam keterangannya Rabu (1/3/2023).

Adapun penerimaan pajak di Jawa Barat sampai 31 Januari 2023 sebesar Rp10,6 triliun, tumbuh 36,30 persen dibading tahun lalu diperiode yang sama.

"Secara kumulatif jenis pajak PPh NonMigas, PPN dan PPnBM, yang mencatat pertumbuhan positif dan lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Secara sektoral, sektor berkontribusi besar penerimaan pajak tetap berasal dari Industri Pengolahan kemudian diikuti Perdagangan Besar dan Eceran sedangkan sektor yang tumbuh besar yaitu sektor konstruksi," katanya.

Kinerja positif APBN Jawa Barat ini, kata dia, menumbuhkan optimisme bagi pemulihan ekonomi Jawa Barat untuk tumbuh semakin kuat, ditengah kondisi dunia yang masih tidak pasti.

"Peningkatan pendapatan yang melonjak menjadi dukungan dan keseimbangan APBN mengalami surplus. Namun demikian, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan, kita tidak boleh lengah, optimisme tetap terjaga karena memang evidence-based data-data menunjukkan bahwa kita patut untuk optimis," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved