Pembangunan Ruas Tol Getaci di Desa Bangunsari Ciamis Tak akan Menggusur Rumah Warga

Pembangunan ruas tol Getaci di Desa Bangunsari, Pamarican Ciamis, diperkirakan tidak akan menggusur perumahan warga setempat.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Ilustrasi--- Ruas Tol Cisumdawu. Selain Tol Cisumdawu yang baru dibangun, Jabar akan kembali memiliki ruas jalan tol baru yakni Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci) dalam beberapa tahun ke depan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani 

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Desa Bangunsari di Kecamatan Pamarican Ciamis, menjadi salah satu wilayah yang dilintasi pembangunan tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci).

Di Desa Bangunsari yang merupakan salah satu dari sembilan desa di Kecamatan Pamarican, terdapat sekitar 520 bidang tanah, dengan total luas sekitar 50 hektare, yang bakal dibebaskan untuk pembangunan jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut yakni mencapai 206,65 km. 

Kepala Desa Bangunsari Pamarican,  Subhan Adisuroso, mengatakan bahwa bila penetapan lokasi sesuai dengan foto udara yang sudah dilaksanakan pada tahun 2019, hampir dipastikan tidak ada pemukiman warga yang akan tergusur.

“Semuanya lewat sawah. Ke-520 bidang tanah tersebut adalah petakan sawah. Tidak ada pemukiman warga. Itu kalau acuannya foto udara tahun 2019, sesuai dengan foto udara yang sudah saya dapatkan,” ujar Subhan Adisuroso kepada Tribun,  Selasa (28/2/2023).

Menurut Subhan, pada 2019 menyusul rencana pembangunan Tol Getaci tersebut pernah dilakukan foto udara di Desa Bangunsari. Sementara pada 2021 dilakukan pengeboran tanah di beberapa titik dengan kedalam sampai 60 meter.

“Tanah dibor sampai 60 meter dan pada kedalaman 10 meter diambil contoh tanahnya, katanya mau diteliti kandungan tanahnya,” kata Subhan. 

Baca juga: Bakal Ada 520 Bidang Tanah yang Akan Dibebaskan di Bangunsari Ciamis Untuk Proyek Jalan Tol Getaci

Di Desa Bangunsari sendiri, kata Subhan, terdapat 528 hektare sawah yang tersebar di empat dusun termasuk di Dusun Mulyasari. Ratusan hektare sawah tersebut kini masuk klaster padi untuk pengembangan padi organik, dimana seluas 24 hektare diantaranya sudah ditanami padi secara organik sejak tahun 2016. 

Bila pembangunan jalan Tol Getaci jadi dilaksanakan, sekitar 50 hektare dari 528 hektare sawah yang ada di Desa Bangunsari akan berubah jadi jalan tol. Tidak hanya ruas jalan tol tetapi juga simpang susun dan gerbang tol (tol exit).

Menurut Subhan , rencana pembangunan tol Getaci ini pernah disosialisasikan ditingkat kabupaten.

Dan informasi,  ada empat seksi tahapan pembangunan jalan Tol Getaci tersebut. Seksi I mulai dari Bandung sampai Garut. Kemudian seksi II Garut-Tasikmalaya, berikut Seksi III Tasikmalaya-Patimuhan (perbatasan Kalipucang/Pangandaran-Cilacap) dan Seksi IV (Patimuhan-Cilacap). Ruas tol yang melintas sembilan Pamarican termasuk tahapan Seksi III (Tasikmalaya-Patimuhan).

“Katanya pembanguan Tol Getaci Seksi III (Tasikmalaya-Patimuhan ) ini akan dimulai tahun 2027. Setelah pembangunan tahapan Seksi I dan Seksi II selesai," ujar Subhan  yang belum mengetahui pasti kapan dimulai pengukuran dan pematokan lahan yang akan dibebaskan.      

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved