Sudah Memasuki Masa Panen Raya, Stok Beras di Bandung Barat Dipastikan Surplus Menjelang Ramadhan

Menjelang bulan suci Ramadhan, stok beras di Kabupaten Bandung Barat dipastikan bakal surplus karena para petani bakal memasuki musim panen raya.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Ilustrasi panen raya. Menjelang bulan suci Ramadhan, stok beras di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipastikan bakal surplus karena para petani yang tersebar di sejumlah kecamatan bakal memasuki musim panen raya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Menjelang bulan suci Ramadhan, stok beras di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipastikan bakal surplus karena para petani yang tersebar di sejumlah kecamatan bakal memasuki musim panen raya.

Dengan kondisi surplus itu, harga beras yang sempat melonjak sejak beberapa bulan lalu akibat belum masa panen raya, diperkirakan akan kembali turun mulai akhir Februari sampai Maret 2023 mendatang

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) KBB, Lukmanul Hakim mengatakan, produksi padi pada musim panen mulai Januari-April 2023 nanti diprediksi bisa mencapai 58.849 ton gabah kering giling (GKG).

"Sementara perkiraan kebutuhan mencapai 58.186 ton, berarti ada surplus 3,521 ton, itu sudah dihitung dengan kebutuhan selama Ramadan sampai Idulfitri," ujarnya di Perkantoran Pemda KBB, Selasa (21/2/2023).

Ia mengatakan, luas lahan yang akan panen itu mencapai 9.137 hektare tersebar di wilayah selatan, seperti di Kecamatan Rongga, Gununghalu, Sindangkerta, Cililin, Cipongkor, dan Cihampelas.

Baca juga: Harga Gabah di Purwakarta Turun padahal Harga Beras Masih Tinggi, Petani Keluhkan Biaya Perawatan

Menurutnya, dengan musim panen raya tersebut, berarti beras akan kembali membanjiri pasaran, sehingga bisa kembali menekan harga yang sebelumnya melonjak akibat pasokan ke pedagang di pasar menurun drastis.

"Pada bulan Januari-Februari pasokan ke pasar menurun akibat belum memasuki panen raya, sedangkan di satu sisi permintaan tinggi, sehingga hal ini menyebabkan harga terdongkrak naik," kata Lukamnul.

Kondisi itu akan teratasi karena selain memasuki musim panen, wilayah KBB mendapat pasokan beras dari Bulog, bahkan sudah ada tiga agen resmi yang menjalin kerja sama dengan Bulog, yaitu di Batujajar, Padalarang dan Cikalongwetan.

"Malah agen di Batujajar terakhir dipasok sebanyak 110 ton. Harapannya, ketika masuk panen raya ditambah pasokan dari Bulog akan mampu mengembalikan harga beras ke normal," ucapnya.

Baca juga: Beras Premium Dijual dengan Harga Meduim, Warga pun Menyerbu Operasi Pasar di Cihideung Tasikmalaya

Selain itu, kata dia, Pemkab Bandung Barat memiliki 10 ton Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) pada tahun 2022 dan rencananya pada tahun 2023 ini stok itu akan didistribusikan ke daerah rawan pangan di KBB. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya, klik GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved