Tiap Pagi Kendaraan yang Melintas di Simpang Kiaracondong-Soekarno Hatta Capai 51 Ribu
Pada jam sibuk pukul 06.00 – 09.00 WIB, kata dia, ada sekitar 29.000 kendaraan dari arah timur yang mengarah ke utara di simpang tersebut.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
TRIBUJABAR.ID, BANDUNG - Jumlah kendaraan di Kota Bandung nyaris sama dengan populasi penduduknya.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, jumlah kendaraan di Kota Bandung saat ini mencapai 2,2 juta, sedangkan jumlah penduduk yakni sebanyak 2,4 juta jiwa.
Dari jumlah tersebut, didominasi kendaraan roda dua atau sepeda motor sekitar 1,7 juta dan mobil 500 ribuan.
Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono mengatakan, jumlah kendaraan setiap tahunnya selalu bertambah dan tidak diimbangi dengan luas jalan yang ada di Kota Bandung.
"Kendaraan pribadi yang ada di Kota Bandung itu sudah sangat banyak, di atas dua juta sekian, sudah hampir mendekati jumlah penduduk Kota Bandung. Jadi, seolah-olah satu warga Bandung itu punya satu (kendaraan)," ujar Sony, saat dihubungi, Sabtu (11/2/2023).
Kondisi itu, kata dia, membuat jalanan di Kota Bandung kerap macet.
Apalagi, karakter Kota Bandung, jauh berbeda dengan kota besar seperti Jakarta.
Menurutnya, jalanan di Kota Bandung cenderung lebih sedikit dan kecil, berbeda dengan Ibu Kota Jakarta yang punya jalanan lebih banyak, termasuk jalan layang dan underpass.
Sehingga, pengendara punya alternatif rute yang dilalui.
"Kalau misalnya ganjil genap di Jakarta itu diterapkan di Bandung malah akan sulit," katanya.
Tujuan ganjil-genap, kata dia, agar masyarakat mau menggunakan transportasi umum disaat ganjil atau genap. Namun, kenyataannya hal itu tidak terjadi.
"Kalau ganjil genap itu menghindari ya, tujuan ganjil genap kan agar orang yang punya mobil tanggal ganjil saat tanggal genap, dia naik angkutan umum, tetapi ini enggak terjadi," katanya.
Sehingga, kata dia, kalau di Bandung diterapkan ganjil genap, maka jalur alternatif atau jalan-jalan kecil akan semakin macet.
"Ganjil genap tidak selalu efektif untuk diterapkan di Bandung," ucapnya.
Sebelumnya, Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Bandung, Khairul Rijal mengatakan, banyaknya volume kendaraan di Bandung bisa dilihat dari data kendaraan yang melintas di persimpangan Kiaracondong – Soekarno Hatta.
Pada jam sibuk pukul 06.00 – 09.00 WIB, kata dia, ada sekitar 29.000 kendaraan dari arah timur yang mengarah ke utara di simpang tersebut.
Sedangkan dari arah timur ke barat menurutnya ada 22.000 kendaraan.
"Artinya dominan kalau pagi hari, itu hampir 50.000 dalam tiga jam," ujar Rijal.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman. )
Persib Bandung di Atas Angin Lawan Arema FC, Bobotoh Boleh Bangga dengan Catatan Pertemuan Keren Ini |
![]() |
---|
Bagaimana Kans Persib Bandung Menang di Kandang Arema FC? Lihat Hasil Dua Musim Terkini |
![]() |
---|
Posisi Persib Bandung di Klasemen, Lebih Buruk Dibandingkan Menjelang Bertarung pada Pekan Kelima |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Hari Ini Minggu 21 September 2025, Ada Festival Kuliner hingga Audisi Nyanyi |
![]() |
---|
Makin Diminati, MLSC Bandung Seri 1 2025-2026 Hadirkan 1.904 Peserta Masa Depan Sepakbola Putri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.