Derita 5 Sales Jaket Asal Garut di Muratara, Niat Jualan malah Dituduh Culik, Diamuk Massa & Dijarah
Niat bekerja mencari uang dengan berjualan jaket, 5 warga Garut ini malah dituduh komplotan penculik anak. Kelimanya pun diamuk massa, mobil dirusak
TRIBUNJABAR.ID, MURATARA - Nasib tragis menimpa lima sales jaket asal Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Niat bekerja mencari uang dengan berjualan jaket, kelima orang tersebut malah dituduh komplotan penculik anak.
Tak hanya itu, kelimanya pun diamuk massa, mobil dirusak, dan barang dijarah.
Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara),
Lima pria yang dituduh warga sebagai komplotan penculik anak ini pun sudah diperiksa polisi.
Polisi sudah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap kelimanya.
Hasil pemeriksaan dan gelar perkara dilakukan Satreskrim Polres Muratara, dari kasus ini polisi tidak menemukan adanya percobaan tindak pidana kejahatan khususnya penculikan anak.
"Dari pemeriksaan maraton kita, dari 10 saksi yang kita periksa, ditambah keterangan atau fakta-fakta di lapangan yang kita kumpulkan, sudah kita putuskan dalam rapat gelar perkara tidak ditemukan adanya percobaan tindak pidana kejahatan khususnya penculikan anak," kata Kapolres Muratara, AKBP Ferly Rosa Putra dalam keterangan pers, Selasa (7/2/2023).
Kelima pria asal Garut Jawa Barat tersebut, kata polisi, merupakan pedagang pakaian keliling atau sales jaket yang dituduh warga melakukan percobaan penculikan anak.
"Mereka berlima ini bekerja, menjual jaket dari Garut di wilayah Sumsel, termasuk di Muratara, mereka berjualan layaknya seorang sales biasa," kata Ferly.
Dia menegaskan bahwa yang dilakukan petugasnya Senin (6/2/2023) kemarin terhadap kelima pria itu bukan penangkapan tetapi mengamankan dan mengevakuasi mereka dari amukan masyarakat.
Sebagaimana diketahui, kelima pria tersebut nyaris jadi korban amukan warga yang terprovokasi secara beringas merusak mobil mereka saat berada di Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.
"Bukan hanya pemeriksaan keterangan, kami juga mendalami handphone, kendaraan mereka, semuanya clear, tidak ada indikasi kejahatan atau hasil dari kejahatan," kata Ferly didampingi Wakapolres Kompol Muda Parlaungan Nasution, Kasat Reskrim AKP Jailili dan Kasat Intelkam Polres Muratara.
Atas kejadian ini, Ferly mengimbau kepada masyarakat agar mengerti dan memahami serta tenang menghadapi isu-isu yang lagi marak saat ini tentang penculikan.
Dia juga mengimbau kepada para pelaku usaha seperti pedagang keliling, bila berasal dari luar daerah ada baiknya melapor terlebih dahulu kepada perangkat desa agar kegiatan mereka termonitor, tidak menimbulkan kecurigaan masyarakat.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat, jangan mudah terprovokasi, main hakim sendiri, karena justru bisa memunculkan tindak pidana yang baru," tegasnya.
Sementara itu, salah seorang dari lima pria yang sebelumnya dituduh penculik anak tak bisa berkata banyak atas kejadian ini.
Dari wajahnya terlihat amat sedih, karena mereka jauh-jauh dari Garut hendak mencari rejeki di daerah ini justru mendapat perlakuan tak mengenakkan dari warga yang mudah terprovokasi atas isu-isu penculikan.
"Kami dituduh yang bukan-bukan, badan kami sakit-sakit, mobil kami dirusak, barang-barang dagangan kami hilang, tidak ada lagi," keluhnya.
Menurut dia, sejak awal diinterogasi warga saat dihentikan di Desa Sukaraja, mereka sudah menjelaskan bahwa merupakan pedagang keliling atau sales jaket.
"Kami sudah menjelaskan, tapi mereka tidak percaya, akhirnya jadi begini," katanya.
Saat ditanya apakah akan menuntut balik atas perbuatan tak mengenakkan dan kerugian yang dialami, mereka akan berembuk sesamanya terlebih dahulu.
Mobil Dirusak dan Dijarah
Sebelumnya aksi amuk warga ini terjadi di Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Senin (6/2/2023).
Mobil warna putih dengan plat Z 1687 DS itu disetop paksa oleh warga, lalu dirusak dan dijarah seisinya.
Warga tersulut emosi setelah mendapat kabar bahwa sejumlah orang dalam mobil itu baru saja hendak melakukan percobaan penculikan anak di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.
Aksi massa yang mengamuk merusak dan menjarah mobil tersebut divideokan oleh warga dan diposting di medsos Facebook hingga viral.
Salah satu video dilihat TribunSumsel.com tampak warga ramai mendatangi kantor desa setempat dimana di dalamnya sudah diamankan lima pria yang diduga komplotan penculik anak.
Di video lain memperlihatkan warga dengan beringas merusak dan menjarah mobil milik lima pria diduga hendak menculik anak tersebut hingga kondisinya dalam keadaan terbalik.
Setelah nyaris babak-belur dihakimi warga, kelima pria yang belum diketahui pasti asal dan identitasnya itu lalu diamankan polisi ke Mapolres Muratara.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kisah Sedih 5 Sales Jaket Asal Garut, Diamuk Massa dan Dijarah di Muratara, Dituduh Penculik Anak,
sales jaket
Kabupaten Garut
diamuk massa
dijarah
Musi Rawas Utara
Muratara
penculik anak
Ferly Rosa Putra
Istri Uya Kuya Tak Tinggal Diam Usai Rumah Dijarah Massa, Astrid Kuya Unggah Pengumuman di Medsos |
![]() |
---|
Fakta-fakta Rumah Ahmad Sahroni Digeruduk Massa, Barang Mewah Dijarah, Tetangga Menangis Prihatin |
![]() |
---|
Tetangga Bela Ahmad Sahroni yang Rumahnya Dirusak Massa: Pak Haji Peduli sama Warga Sini |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Sempat Nyaris Diamuk Massa Diteriaki, Dilempari Botol Minum & Bambu, Kepala Terluka |
![]() |
---|
Sosok Irjen Asep Edi Suheri Kapolda Metro Jaya Nyaris Diamuk Diteriaki Pembunuh, Ini Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.