Warga Baru Sadar Setelah Api Merembet ke Rumah Mereka, Panik Selamatkan Diri di Tengah Malam

"Saat itu saya dan keluarga juga lagi tidur, sadar ada kebakaran, tetangga depan rumah sudah teriak dan katanya mencium bau yang terbakar"

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Warga mengumpulkan barang yang bisa diselamatkan di puing-puing rumah yang terbakar di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Selasa (7/2/2023) 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Saat terjadi kebakaran di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Senin (6/1/2023) jelang tengah malam, kebanyakan warga sedang tertidur.

Sebab kejadian kebakaran tersebut baru diketahui sekitar pukul 23.00 WIB, setelahnya api besar membakar salah satu rumah warga.

Kebanyakan warga, tak bisa menyelamatkan barang-barangnya karena panik, dan tak menyangka api akan menghanguskan rumah mereka.

Teriakan-teriakan warga yang mengetahui terjadi kebakaran, membangunkan warga lain yang masih terlelap tidur.

Warga mengumpulkan barang yang bisa diselamatkan di puing-puing rumah yang terbakar di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Selasa (7/2/2023)
Warga mengumpulkan barang yang bisa diselamatkan di puing-puing rumah yang terbakar di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Selasa (7/2/2023) (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Saat itu warga berhamburan keluar rumahnya, laki-laki turut membatu memadamkan api, dan perempuan menyelamatkan diri.

Seperti halnya Sandi Devid Saputra (21) dan keluarganya yang terbangun dari tidurnya karena di luar tetangganya berteriak ada bau barang terbakar.

"Saat itu saya dan keluarga juga lagi tidur, sadar ada kebakaran, tetangga depan rumah sudah teriak dan katanya mencium bau yang terbakar," kata Sandi, saat membereskan puing-puing barang di rumahnya yang terbakar, Selasa (7/2/2022).

Baca juga: UPDATE GEMPA TURKI-SURIAH, Jumlah Korban Tewas Jadi 5.000 Orang, WHO Khawatir Korban di Perbatasan

Saat keluar, kata Sandi, ternyata benar ada rumah yang terbakar, ia memastikan keluarganya bangun dan selamat lalu membantu memadamkan api.

Sandi menceritakan, kondisi warga saat itu berhamburan ke luar rumah, semua panik, ibu-ibu dan wanita banyak yang menangis, dan menjerit-jerit.

"Saya langsung membantu memadamkan api di rumah tetangga dengan warga lainnya, tapi saya gak tahu bakal kena rumah saya juga. Bangunannya kan semi permanen dan pada nempel, anginnya juga gede sekali sehingga cepat merembetnya," kata Sandi.

Baca juga: Kebakaran di RM Ayam Geprek Pangeran di Bandung Terjadi Setelah Tercium Bau Gas Lalu Ada Ledakan

Sandi menjelaskan, cepatnya api yang merembet ke rumah warga lainnya, sehingga ia dan lainnya tak sempat membereskan atau menyelamatkan barang-barang dari rumahnya.

"Merambat sekitar 10 menit, jadi gak ada waktu buat menyelamatkan barang karena saya juga bantu memadamkan api di tetangga dan saya tak menyangka akan merembet ke rumah saya juga," ujar dia.

Awalnya kata Sandi, api dari arah timur dan merembet ke arah barat, ia dan warga lainnya berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

"Saat itu belum datang Damkar karena Damkar kesulitan masuk ke permukiman," ujarnya.

Sebab memang mobil Damkar tidak bisa masuk ke dekat lokasi karena lokasi yang terbakar berada di tengah permukiman padat penduduk dengan jalan gang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved