Menyaksikan Rumah Panggung di Kampung Adat Kasepuhan Sukabumi yang Tahan Gempa, Ikuti Kata Leluhur

Menurut Iwan, rumah-rumah di tiga kasepuhan di Kabupaten Sukabumi ini tahan gempa bumi karena struktur bangunan rumah tradisional alias rumah panggung

|
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
Sebuah rumah di Kasepuhan Ciptagelar. Menurut Iwan, rumah-rumah di tiga kasepuhan di Kabupaten Sukabumi ini tahan gempa bumi karena struktur bangunan rumah tradisional alias rumah panggung 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Gempa bumi magnitudo 5,2 yang berlokasi 7.40 LS,105.90 BT 65 km Tenggara Muara Binuangen, Banten, kedalaman 41 Km terasa kuat di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (7/2/2023) pagi tadi.

Berdasarkan data BMKG, gempa terasa ke Kasepuhan Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dengan skala III MMI (getaran dirasakan nyata di dalam rumah, getaran terasa seakan ada truk berlalu).

Terdapat informasi menarik dari Kampung Adat atau Kasepuhan di Sukabumi. Ternyata rumah-rumah di Kasepuhan tahan gempa.

Kepala Desa Sirnaresmi, Iwan Riswandi alias Jaro Iwan mengatakan, terdapat tiga kasepuhan di desanya, yakni Kasepuhan Ciptamulya, Kasepuhan Sirnaresmi dan Kasepuhan Ciptagelar yang kini menjadi Gelar Alam.

Menurutnya, rumah-rumah di tiga kasepuhan ini tahan gempa bumi karena struktur bangunan rumah tradisional alias rumah panggung.

Baca juga: Pelajar Asal Cianjur di Turki Sebut Ada 3 Pelajar yang Alami Luka-luka Akibat Gempa Bumi di Turki

"Kalau untuk gempa sih masyarakat adat teu rewas, teu naonnya (tidak kaget, tidak apa-apa), karena tadi tea saur sepuh kedah rumah itu kan kedah panggung (karena kata sepuh/leluhur rumah itu harus rumah panggung), mungkin untuk menjaga kalau misalkan ada gempa," ujarnya ditemui di kantor Kecamatan Cisolok, Selasa (7/2/2023).

Menurutnya, gempa bumi tadi pagi juga tidak berdampak kerusakan rumah di Kasepuhan.

"Gempa tadi sebetulnya sih ari karaos mah karaos (terasa), cuma tidak terlalu bahaya, karena tadi tea rumah panggung," jelasnya.

Namun, untuk keselamatan warga, pihaknya tetap mengimbau agar warga mencari tempat lebih aman ketika terjadi gempa bumi.

"Tapi untuk warga kasepuhan mengantisipasi iya pasti mengantisipasi. Saya juga mengimbau ke warga kalau misalkan ada gempa yang gede carilah yang paling aman," ucapnya.

Baca juga: Gempa Bumi M 5,2 di Banten Terasa hingga Sukabumi, Sekolah Rusak, Seorang Murid SD Luka

"Samentawis kanggo warga Kasepuhan dibilang aman ya teu aman, kan ari gempa mah teu terang bahwa gempa kecil atau gedena, teu terang tea (sementara bagi warga kasepuhan dibilang aman ya gak aman, karena gempa tidak ada yang tahu kekuatan besar kecilnya)," terangnya.

Tapi, kata Jaro Iwan, dengan bangunan rumah panggung bisa meminimalisir kerusakan akibat gempa bumi, terbukti selama ini rumah warga kasepuhan selalu aman dari gempa bumi.

"Samentawis mah aman kasepuhan mah, walaupun aya oge warga anu tos rumahna semi permanen, paling eta hungkul, tapi kanggo rumah panggung mah aman sementara (sementara kasepuhan aman, walaupun ada juga yang rumahnya sudah semi permanen, paling itu aja yang suka ada rusak kecil, tapi kalau rumah panggung aman sementara ini," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved