Garut Siap Manfaatkan Perjanjian Perdagangan Bebas RCEP Asean, Ekspor Harus Lebih Variatif

Garut siap memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas RCEP Asean agar ekspor lebih variatif

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Siti Fatimah
Sidqi Al Ghifari
Puluhan pelaku usaha di Garut saat mengikuti sosialisasi hasil perundingan perjanjian perdagangan bebas atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Asean, kegiatan sosialisasi dilakukan di kawasan Cipanas, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (7/2/2023). 

Persetujuan itu menurutnya telah diimplementasikan mulai tanggal 2 Januari 2023.

Dijelaskannya, bahwa Indonesia akan mendapatkan manfaat dari RCEP yakni adanya peningkatan Gross Domestic Product (GDP) meningkat 0,07 persen dan ekspor meningkat sebesar US$ 5,01 miliar.

"Menurut kajian Center for Indonesian Policy Studies tahun 2020, memproyeksikan 5 tahun ke depan setelah implementasi, ekspor meningkat sebesar 8-11 % , investasi meningkat sebesar 18-22 % , serta potensi terjadinya spill-over effect peningkatan ekspor Indonesia ke dunia sebesar 7,2 % ," ujar Ari Satria.

Ia menjelaskan konsep RCEP merupakan pikiran Indonesia saat menjadi Ketua Asean pada tahun 2011, untuk mengkonsolidasikan 5 (lima) ASEAN Plus One FTAs menjadi sebuah persetujuan mega-regional.

Perundingan RCEP kemudian dilakukan pada awal tahun 2013 yang terdiri 15 negara yaitu 10 negara ASEAN dan 5 (lima) negara mitra ASEAN yaitu Australia, Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok dan Selandia Baru.

"Melalui kegiatan ini diharapkan para pelaku usaha dan pemangku kepentingan dapat lebih memahami, untuk mendapatkan manfaat ekonomi," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved