Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2022 Tertinggi di Pulau Jawa

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat pada tahun 2022 tertinggi di antara provinsi di Pulau Jawa, yakni berhasil tumbuh 5,45 persen dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Hal tersebut lebih tinggi dari total kinerja ekonomi tahun 2021 yang tumbuh 3,74 persen.

"Jawa Barat mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di pulau Jawa, ini kita apresiasi mudah-mudahan kinerja ekonomi dengan berbagai dinamikanya baik dengan tekanan inflasi maupun tekanan global dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi ke depannya bisa lebih baik lagi," ujar Marsudijono, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, secara virtual, Senin (06/02/2023). 

Menurutnya, mengendalikan inflasi dengan aktivitas ekonomi dan berbagai macam memajukan UMKM, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun berikutnya. 

Baca juga: Disnaker Bantah BPS yang Menyebut Angka Kemiskinan dan Pengangguran di Purwakarta Meningkat

DKI Jakarta tumbuh sebesar 5,25 persen, Jawa Tengah tumbuh sebesar 5,31 persen, Jawa Timur tumbuh sebesar 5,34 persen, DI Yogyakarta tumbuh sebesar 5,15 persen, Banten tumbuh sebesar 5,03 persen. 

Marsudijuno menyebut, ekonomi Jawa Barat 2022 memberikan andil pertumbuhan sebesar 0,73 persen terhadap ekonomi nasional.  Ekonomi Jawa Barat pada Triwulan IV-2022 Tumbuh 1,39 Persen (Q-to-Q). 

Secara nominal, PDRB ADHB 2022 meningkat Rp 218,12 triliun dibandingkan 2021, sedangkan PDRB ADHK meningkat Rp 82,24 triliun pada periode yang sama. Share PDRB Jawa Barat ADH Berlaku Tahun 2022 terhadap PDB adalah sekitar 12,37 persen.

Baca juga: Kunjungan Wisman Januari-April 2022 Naik 350 Persen, Kepala BPS: Sektor Pariwisata Mulai Pulih

Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 12,73 persen.

"Pertumbuhan tersebut didorong oleh mulai normalnya kegiatan agen perjalanan, event organizer, hotel, dan restoran karena aktvitas haji, umrah, dan hiburan, serta pariwisata telah dibuka, serta dimulainya pembelajaran tatap muka 100 persen," jelasnya. 

Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi pada komponen eskpor barang dan jasa sebesar 11,10 persen. 

Baca juga: BPS Daftarkan Petugas Regsosek Dalam Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan

"Ekspor Luar Negeri Jawa Barat tumbuh melambat 12,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Antar Provinsi dari Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 9,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya," imbuhnya.

Negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan selama 2022 adalah USA, Jepang, Filipina, Thailand dan Cina. Dari sisi lapangan usaha disumbang oleh industri pengolahan dengan andil sebesar 2,97 persen. 

"Pendorong pertumbuhan pada industri pengolahan adalah kelompok industri pengilangan migas, industri alat angkutan, dan industri mesin dan perlengkapan," ujarnya.

Baca juga: BPS Bakal Lakukan Sensus untuk Petakan Potensi Pertanian di Majalengka Tahun 2023

Ia menambahkan, peningkatan kapasitas produksi kilang Balongan pasca pemeliharaan kilang skala besar (Turn Around) dan selesainya Fase 1 proyek Refinary Development Master Plan (RDMP), serta pasar luar negeri yang masih kondusif untuk aktivitas ekspor ikut mendorong kinerja industri pengolahan.

Adapun dari sisi pengeluaran, sumbangan terbesar berasal dari komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,81 persen.

Baca juga: BPS Jabar Rilis Data Angka Kemiskinan Penduduk Indramayu Turun