Kabar Gembira, Uang dan Aset Terdakwa Robot Trading DNA Pro Dikembalikan ke Korban Setelah Dilelang

Hakim Pengadilan Negeri Bandung, memutuskan semua uang dan aset hasil kejahatan para terdakwa DNA Pro atau robot trading, dikembalikan kepada korban

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURAHMAN
Sepuluh terdakwa kasus robot trading DNA Pro divonis majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (31/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung, memutuskan semua uang dan aset hasil kejahatan para terdakwa DNA Pro atau robot trading, dikembalikan ke para korban.

"Nomor 222 sampai 303 dan 362 (berupa aset) dikarenakan merupakan hasil dari tindak pidana yang diperoleh dari DNA Pro (diserahkan) pada korban," ujar Ketua Majelis Hakim, Hera Kartiningsih, saat membacakan amar putusannya, Selasa (31/1/2023).

Semua aset terdakwa, kata dia, akan dirampas oleh negara dan dilelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Hasil dari lelang aset tersebut, kata dia, akan dibagikan pada para korban secara proporsional melalui asosiasi.

"Uang yang diperoleh dari hasil tindak pidana yang berasal dari member DNA Pro atau para korban maka terhadap barang bukti tersebut dikembalikan," katanya.

Baca juga: 10 Terdakwa Kasus Robot Trading DNA Pro Divonis Penjara 2-4 Tahun oleh Majelis Hakim PN Bandung

Kuasa Hukum korban, Rian Firmansyah mengatakan, putusan yang dibacakan majelis hakim sudah sesuai dengan harapan para korban yang menginginkan agar aset para terdakwa dikembalikan kepada korban.

"Intinya, yang penting asetnya kembali. Aset para korban," ujar Rian.

Menurutnya, ada banyak korban yang tergabung dalam beberapa paguyuban. Rian mengaku mendampingi sekitar 250 orang korban DNA Pro dari seluruh Indonesia.

Adapun uang yang akan dirampas dan dikembalikan pada korban sekitar Rp 120 miliar. Sementara, aset yang dirampas terdiri dari berbagai barang mewah seperti mobil jenis Alphard, Ferrari, hingga sebidang tanah yang ada di Jakarta dan Bali.

"Asetnya ada mobil Alphard, Ferrari, tanah, apartemen, sama kebanyakan mobil. Emas juga ada," katanya.

Sebelumnya, 10 terdakwa kasus robot trading DNA Pro divonis majelis hakim pengadilan negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (31/1/2023).

Majelis hakim yang diketuai Hera Kartiningsih itu memberikan vonis berbeda-beda terhadap para terdakwa, mulai dari 2 hingga 4 tahun kurungan penjara.

Baca juga: Korban Investasi Trading DNA Pro Kecewa Terdakwa Tak Dituntut Pidana Maksimal oleh Kejari Bandung

Adapun para terdakwa itu diantaranya Daniel Abe, Rudy Kusuma, Robby Setiadi, Dedi Tumaidi, Yoshua Try Sutrisno, Frankie Yulianto Nurdian, Russel, Jerry Gunandar, Stefanus Richard, dan Hans Andre Supit, semuanya mendengarkan vonis tersebut secara online.

Majelis hakim pertama membacakan vonis untuk Daniel Abe, selaku Direktur Utama PT DNA Pro Akademi dan Dedi Tumaidi yang menjabat selaku Exchanger tim Founder RUDUTZ.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved