Audi A8 Warna Hitam Disebut Polisi Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Mahasiswi, Sopir Masih Saksi

Mobil sedan Audi tersebut, dinyatakan Polisi sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas di Cianjur yang menewaskan Selvi Amalia Nuraeni (19).

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan saat menunjukan rekaman CCTV yang merekam mobil yang diduga melintas mahasiswi Unsur, Rabu (25/1/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut pengemudi mobil sedan Audi masih berstatus sebagai saksi. 

Mobil sedan Audi A8 warna hitam tersebut dinyatakan Polisi sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas di Cianjur yang menewaskan Selvi Amalia Nuraeni (19).

"Belum (tersangka) jadi tahapannya Dirlantas didapatkan kesimpulan mengarah ke Audi. Kendaraan Audi kita berusaha mengamankan dan akan merujuk ke pengemudi.

Sekarang tahapannya pengemudi akan dicari dan diamankan kemudian baru akan diperiksa," ujar Ibrahim Tompo, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (28/1/2023). 

Ibrahim mengatakan, dalam waktu dekat petugas akan mengamankan pengemudi Audi dan dilakukan pemeriksaan. Penyidik bakal melakukan pemeriksaan dan meminta pertanggungjawaban.

"Belum diamankan, pengemudi kendaraan tersebut akan diminta pertanggungjawaban untuk diperiksa dulu sebagai saksi kemudian akan dilihat kelalaiannya, tahapannya harus mempertanggungjawabkannya," katanya.

S supir mobil Audi  A8 yang diduga pelaku tabrak lari seorang mahasiswi bernama Selvi Amalia Nuraeni di Jalan Raya Bandung
S supir mobil Audi A8 yang diduga pelaku tabrak lari seorang mahasiswi bernama Selvi Amalia Nuraeni di Jalan Raya Bandung (fauzi noviandi/tribunjabar)

Dikatakan Ibrahim, berdasarkan hasil data-data di lapangan dan keterangan sejumlah saksi diduga mobil Audi A8 yang menabrak korban hingga meninggal dunia.

"Jadi, dari data teknis, hasil keterangan-keterangan semua sudah merujuk dan mengacu kepada mobil Audi hitam yang menabrak korban," ucapnya.

Ibrahim pun menegaskan bahwa tidak ada kendaraan polisi dalam rombongan yang menabrak korban.

Baca juga: Pengakuan Sopir Audi yang Dituduh Tabrak Mahasiswi di Cianjur Hingga Tewas, Warga Sudah Cek Mobil

"Mobil polisi dicek, memang tidak terlibat kecelakaan," katanya.

Sejak awal, kata dia, kecurigaan mengarah pada empat kendaraan yaitu mobil patroli lalu lintas, Fortuner, mobil Audi dan angkutan kota (angkot).

Penyidik memeriksa keempat mobil tersebut dan mengarah kepada mobil Audi A8.

"Akhirnya bisa disimpulkan yang menjadi penyebab kecelakaan atau kendaraan yang terlibat kecelakaan ini adalah Audi warna hitam sehingga kita fokus berusaha meminta pertanggungjawaban dari sopir yang mengemudikan kendaraan Audi tersebut," katanya.

Nur (23) Penumpang mobil Audi A8 saat diwawancarai di Jalan Raya Bandung, Jumat (27/1/2023).
Nur (23) Penumpang mobil Audi A8 saat diwawancarai di Jalan Raya Bandung, Jumat (27/1/2023). (Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi)

Ibrahim menambahkan, diketahui bahwa plat nomor Audi A8 menggunakan plat palsu.

Selain itu, petugas juga akan mendalami identitas penumpang yang diklaim pengemudi Audi A8 adalah istri dari anggota kepolisian.

"Memang saya masih membutuhkan keterangan lanjut terkait itu (istri anggota polisi) dari kendaraan itu berisi empat orang, satu pengemudi, dua wanita dan satu anak. Nah, kaitan secara pribadi akan diinfokan apabila sudah mendapatkan akurat," katanya.

Kesaksian Sopir Audi A8 Warna Hitam

Mobil Audi A8 disebut sebagai terduga tabrak lari di Jalan Raya Bandung, Kampung Sabandar, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah Cianjur dipastikan bukan pelaku yang melindas Selvi Amalia Nuraeni hingga meninggal dunia. 

Hal tersebut diungkapkan Kuasa Hukum S supir Audi tipe A8 yang sempat disebut sebagai pelaku terduga melintas mahasiswi semester I Fakultas Hukum Univeristas Suryakencana (Unsur). 

"Tadi siang saya sudah bertemu dengan supir Audi. Menurut pihak Kepolisian merupakan terduga tabrak lari. Dan saya sudah memintai keterangan dari supir tersebut," kata Yudi.

Berdasarkan dari keterangan supir Audi tersebut, lanjut Yudi, ternyata memang bukan dirinya yang menambrak, dan hal tersebut diperkuat dua saksi penumpang di mobil itu. 

"Iyakan ada saksi yang melihat mengetahui dan mengalami bahwa memang tidak terjadi tabrakan. Jadi menurut saya bahwa supir Audi ini clear tidak ada tanda tindakan hukum," ucapnya. 

Yudi mengungkapkan, dirinya mencurigai kasus tabrak lari tersebut terdapat ke anehan. Karena itu, dirinya meminta untuk mengawal bersama sampai tuntas. 

"Mari kita kawal bersama, jangan sampai ada kambing hitam, orang tidak bersalah dinyatakan bersalah dengan bukti bukti yang palsu," ucapnya. 

Selain itu, Ia membenarkan mobil jenis Audi masuk kedalam iring-iringan patwal Polisi atas izin seseorang yang ada didalam rombongan tersebut, karena ada hubungan keluarga dengan penumpang di mobil Audi. 

"Jadi bukan menerobos,kalau tidak ada izin kan mungkinkan, pasti di senggol, atau disingkiran patwal yang mengawal rombongan tersebut," kata dia. 

Sementara itu, S pengemudi mobil Audi A8 mengatakan, menjelaskan dirinya masuk dalam iring-iringan patwal polisi atas pengetahuan rombongan tersebut. 

"Saya masuk iring-iringan itu bukan menerobos, atau memaksa masuk, tapi atas pengetahuan dari suami bos saya, yang pada saat itu ada sebagai penumpang. Dan suami bos saya ada dalam rombongan," katanya. 

Ia menjelaskan, saat mendekati TKP, dirinya melihat ada seorang wanita pengendara motor yang oleng dan terjatuh, dalam hitungan sekian detik, ia  spontan menepikan mobil di kiri jalan untuk mengecek kendaraan. 

"Maksud saya, menepi ngin memeriksa mboil, karena khawatir ada kerusakan, dan tidak sampai harus mengantinya, apalagi saya baru satu minggu bekerja bersama bos saya," katanya 

Ia menjelaskan, setelah dipasrikan tidak ada kerusakan atau lecet pada mobil. Dirinya langsung kembali mengemudikan kendaraanya tersebut. Namun baru berjarak sekitar satu kilometer banyak warga yang mengejar. 

"Karena saya membawa bos, ditambah ada anak kecil, saya koperatif berhenti, dan kelinggir, dan spontan merekam. Tiba-tiba sejumlah orang itu langsung menudug saya sebagai pelaku yang nabrak," jelasnya. 

Ia mengatakan, karena beberapa warga itu sudah emosi, dirinya langsung meminta orang-orang tersenut untuk mengecek kondisi mobil, hingga dikelilingi semuanya. 

"Sesudah semuanya dicek, di mobil yang saya kemudikan itu, tak ada lecet, penyok ataupun gorekan di velk. Akhirnya beberapa warga itu langusng minta maaf dan disersilahkan untuk menlanjutkan perjalanan," katanya. 

Ia mengungkapkan, ia baru mengetahui dirinya disebut sebagai terduga pelaku tabrak lari pada dua hari lalu, dan diberitahui bos. 

Di sisi lain, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan ketika dikonfirmasi mengenai berita tersebut di Univeristas Suryakencana belum dapat dimintai keterangan pada awak media.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman. )

Berita Tribunjabar.id lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved