Pembunuhan Sekeluarga

11 TKW Jadi Korban Wowon, Polisi Telusuri Sejak Kapan Dia Mulai Menipu Berkedok Dukun Pengganda Uang

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan belasan orang tersebut semuanya merupakan tenaga kerja wanita

Editor: Ravianto
abdi ryanda shakti/tribunnews
Dua korban penipuan tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki cs yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW), Hanna dan Aslem menangis mencari dua sahabatnya yang juga korban yang hingga kini belum ditemukan, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/1/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Polisi menyebut korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan oleh tersangka pembunuhan berantai alias serial killer Wowon Erawan alias Aki cs berjumlah 11 orang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan belasan orang tersebut semuanya merupakan Tenaga Kerja Wanit (TKW).

"Ternyata hasil pemeriksaan kami, sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Belasan orang itu, kata Hengki, termakan janji-janji dari tersangka Wowon yang mengaku bisa menggandakan kekayaan dengan cara supranatural sehingga mengirimkan sejumlah uangnya.

Uang tersebut dikirimkan ke tersangka M. Dede Solehudin untuk nantinya digunakan para tersangka.

"Pengirimannya ada dua jenis melalui rekening maupun melalui western union atau sejenis wesel yang bisa diambil dikantor pos, dikantor pegadaian, dan lain sebagainya," ucapnya.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi diwawancarai di lokasi penangkapan tersangka pembunuhan berantai di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (21/1/2023).
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi diwawancarai di lokasi penangkapan tersangka pembunuhan berantai di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (21/1/2023). (TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI)

Meski begitu, Hengki belum membeberkan secara detil identitas para TKW yang merupakan korban penipuan.

Sejauh ini, baru dua orang TKW yang diketahui identitasnya atas nama Siti dan Farida yang tewas karena dibunuh para tersangka akibat menagih janji Wowon cs.

"ini akan kami inventarisir identifikasi berapa korban penipuan dari TKW yang ada diluar negeri ini," ungkapnya.

Baca juga: Hujan Deras Selamatkan Hanna dari Pembunuhan oleh Wowon, Pulang dari Arab Saudi Tagih Uang ke Wowon

Kesebelas orang itu yakni Aslem, Hanna, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene, Sulastini. Selanjutnya Siti Fatimah dan Farida yang tewas dibunuh oleh Wowon cs dalam kasus ini.

Polda Metro Jaya juga masih mencari tahu sejak kapan praktek penipuan berkedok keahlian supranatural atau dukun pengganda uang yang dilakukan Wowon Cs terhadap 11 korban tenaga kerja wanita (TKW).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, bahwa upaya dilakukan salah satunya dengan cara melacak kiriman uang dari para korban ke rekening milik Wowon.

Seperti diketahui selama ini para korban itu mengirimkan uang jerih payahnya sebagai TKW ke rekening Wowon melalui tersangka Dede Solehudin.

"Kami masih mendalami buku rekening yang ada pada pelaku," kata Trunoyudo ketika dikonfirmasi, Jum'at (27/1/2023).

Baru nanti dari situlah dikatakan Trunoyudo pihaknya bisa mendeteksi sejak kapan motif ekonomi ini telah dilancarkan oleh Wowon Cs.

Tak hanya itu, melalui hal tersebut kemudian baru diketahui siapa saja korban dan jumlah sebenarnya yang telah menyetorkan uang kepada para tersangka itu.

"Dari situlah kita akan melihat sejak kapan motif ekonomi ini para korban itu memberikan (uangnya)," jelas Kabid Humas.

"Dan terutama mengidentifikasi siapa siapa para korban yang memang menyetorkan uang melalui modus penipuan ini," sambungnya.

Korban Tak Dapat Apa-Apa Meski Sudah Setor Uang

Sebelumnya diberitakan, Para tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan penggandaan kekayaan oleh tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki belum mendapatkan keuntungan apapun.

Padahal, para TKW ini sudah menguras hasil keringatnya bekerja di luar negeri hingga ada yang merugi ratusan juta rupiah.

"Belum sama sekali, tidak dapat apa-apa. Tadi kalau bercerita menangis juga itu karena baru pulang juga tidak membawa apa-apa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (27/1/2023).

Trunoyudo mengatakan hal itu yang membuat korban penipuan ini mendapat trauma mendalam karena telah percaya dengan janji-janji Wowon cs ini.

"Ini yang sangat membuat juga traumatis ya. Di luar dari pada rekannya yang meninggal," ungkapnya.

Uang Hilang hingga Ratusan Juta
Para korban penipuan tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki cs yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) selalu menyetorkan uang gaji bulanan kepada tersangka setelah termakan iming-iming bisa menambah kekayakaan.

Nominalnya pun beragam, dari hasil pemeriksaan belasan TKW ini menyetorkan uang gajinya itu sekira jutaan rupiah setiap bulannya dengan harapan bisa dilipatgandakan.

"Jumlah uang yang dimasukkan korban hingga kemudian korban percaya penggandaan uang tsb dan bekerja menjadi tkw dengan gaji bulanan, sekitar Rp3-5 juta dikirimkan rutin per-bulan ke Wowon cs," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).

Dari 11 orang korban, kata Trunoyudo, dua korban dengan kerugian paling besar yakni TKW bernama Aslem dan Hanna.

Aslem telah menyetorkan uangnya tersebut selama enam tahun lamanya kepada Wowon cs hingga ratusan juta rupiah.

"Untuk Aslem diketahui telah mengikuti penggandaan uang ini selama 6 tahun yang bersangkutan bekerja, dengan kerugian sekitar Rp288 juta," ucapnya.

Sementara itu, lanjut Trunoyudo, untuk korban atas nama Hanna sudah merugi sebanyak Rp75 juta setelah termakan janji-janji Wowon cs selama dua tahun lamanya.

"Kedua saksi shock karena hilang dana dan mendengar kejadian ini," ucapnya.(Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved