Pembunuhan Sekeluarga

Pembunuhan Berantai di Cianjur-Bekasi, Anak Sekaligus Istri Wowon Dikubur di Rumah Lantas Dikeramik

Di antaranya adalah, ternyata salah satu korban yang dihabisi Wowon adalah istri sekaligus anak tirinya.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Istimewa
Wowon, terduga pelaku pembunuhan berantai yang terjadi di Cianjur dan Bekasi. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Kasus satu keluarga di Bekasi keracunan yang kemudian berkembang menjadi pembunuhan berantai mengungkap fakta mengejutkan.

Di antaranya adalah, ternyata salah satu korban yang dihabisi Wowon adalah istri sekaligus anak tirinya.

Jenazah anak tiri sekaligus istri Wowon itu ditemukan dikubur di rumah kontrakan di Kampung Babakan Curug RT2/6, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur

Di dalam rumah kontrakan tersebut, Wowon mengubur Farida, istri sekaligus anak tirinya serta seorang anak yang diduga anak Farida.

Jasadnya dikubur di dalam rumah yang sudah ditutup tanah dan dipasangi keramik.

Pembongkaran tersebut dilakukan petugas gabungan Mabes Polri dan Polda Matro Jaya sekitar pukul 19.00 WIB, Kamis (19/1/2023). 

Saat warga membongkar lantai rumah yang menjadi tempat mengubur jenazah di Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023). 
Saat warga membongkar lantai rumah yang menjadi tempat mengubur jenazah di Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023).  (Tribun Jabar/Fauzi Noviandi)

Rahmat, Ketua RT 02 Kampung Babakan Curug, mengatakan korban yang ditemukan di rumah kontrakan tersebut merupakan seorang perempuan.

"Wowon mulai mengontrak pada 2021 lalu. Dan Wowon mengaku perempuan tersebut merupakan anak sekaligus istrinya," kata dia. 

Wowon lanjut dia, mengontrak sudah hampir selama lima bulan, dan saat pertama kali datang ditempati empat orang, terdiri dari Solihin, Farida dan anaknya. 

Baca juga: Sosok Solihin, Pelaku Pembunuhan di Bekasi dan Cianjur, Bekerja Sama dengan Wowon dalam Penipuan

"Dia mengontrak selama lima bulan di sini. Saat pertama kali datang tinggal empat orang. Solihin, kemudian seorang perempuan yang diakui sebagai anaknya, kemudian Wowon sebagai mantunya, dan seorang anak balita," kata dia. 

Setelah itu, lanjut dia, Wowon sudah jarang terlihat datang. Sedangkan Solihin kerap pergi setiap malam dan meninggalkan korban bersama anaknya.

"Kalau Wowon datangnya setiap seminggu sekali, katanya kerja jadi tidak bisa pulang setiap hari. Kalau Solihin pergi tiap sore dan pulang subuh. Jadi yang perempuan sama anaknya hanya berdua di rumah," kata dia.

Dia mengatakan saat pergi dari kontrakan Solihin dan Wowon tidak memberitahu pada pihak RT. 

"Datangnya lapor, tapi saat pergi tidak lapor. Jadi tidak tahu mereka semua pindahnya kapan dan bersama-sama atau tidak," kata dia. 

Dia mengaku kaget mengetahui jika perempuan yang mengontrak bersama Wowon dan Solihin tewas serta dikubur di rumah kontrakan tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved