Kurangi Ketergantungan Impor, Polman Bandung Gandeng PT CNC Controller Kembangkan Mesin CNC Milling

Polman Bandung menggandeng PT CNC Controller Indonesia berhasil mengembangkan mesin perkakas CNC Milling untuk kurangi ketergantungan impor

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Kepala Lab Produksi Mesin dan Perkakas Polman Bandung Haris Setiawan dan Direktur PT CNC Controller Indonesia Farkhan mengoperasikan CNC Milling type MTU 200 pro version, di Kampus Polman Bandung, Jalan Kanayakan, belum lama ini. Mesin CNC karya anak bangsa tersebut diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor sekaligus meningkatkan daya saing UMKM. 

“Targetnya pada tahap awal bisa 1 bulan 2 mesin yang terserap, kemudian bisa 1 minggu 1 mesin,” katanya.

Dalam proses pengembangan mesin CNC tersebut, Kepala Lab Produksi Mesin dan Perkakas Polman Bandung Haris Setiawan mengatakan, pada tahap awal, mitra industri melakukan identifikasi kebutuhan pasar dan memberikan rekomendasi spesifikasi teknis mesin CNC Milling yang dibutuhkan.

Masukan tersebut kemudian disesuaikan dengan manufacturing availability dan fasilitas produksi di Polman Bandung untuk memastikan bahwa mesin ini dapat diproduksi.

Kemudian, dilakukan proses perancangan mesin CNC Milling dalam bentuk spesifikasi teknis.

Proses perancangan melibatkan berbagai pihak di jurusan termasuk mahasiswa sebagai bentuk pembelajaran project based learning.

“Proses perancangan terdiri dari perancangan konsep, perancangan detail, pembuatan gambar kerja mesin dan komponen, sampai melakukan dokumentasi gambar hasil rancangan,” katanya.

Baca juga: Polman Bandung Kerjasamakan Enam Satuan Pendidikan Vokasi Afiliasi dengan Mitra Industri

Haris mengatakan untuk memastikan hasil rancangan optimum maka proses simulasi dengan teknologi Computer Aided Engineering dilakukan.

Selain itu tenaga ahli dari teknik manufaktur dan pengecoran logam dilibatkan untuk melakukan proses evaluasi hasil rancangan mengenai manufacturability rancangan mesin, yakni memeriksa apakah seluruh komponen dapat dibuat dengan fasilitas yang tersedia.

Jika ditemukan komponen yang secara geometri sulit dibuat, maka tenaga ahli tersebut akan memberikan rekomendasi revisi rancangan kepada team perancangan.

Tahap selanjutnya pembelanjaan material dan komponen-komponen standard, yang terdiri dari material untuk proses pengecoran logam dan material untuk proses manufaktur.

Setelah tahap proses pengecoran logam selesai, langkah selanjutnya proses pemesinan.

Rangkaian proses manufaktur dikendalikan bagian PPC (Production Planning Control).

Baca juga: Polman Bandung di Ajang Porseni XIII Tahun 2022 Banjarmasin

Proses perencanaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh komponen dapat selesai tepat waktu dan tepat kualitas.

Proses yang utama dilakukan adalah proses pemesinan dengan menggunakan mesin CNC Frais.

Berbagai fasilitas mesin diutilisasi untuk membuat komponen-komponen lainnya.

Seluruh komponen yang dibuat dicek kualitasnya baik secara sektoral oleh setiap operator dalam setiap proses dan oleh laboratorium QC (Quality Control) untuk pengecekan kualitas seluruh komponen.

Proses berikutnya adalah proses perakitan.

Proses ini terdiri dari dua tahap pengerjaan yakni proses perakitan mekanik dan perakitan sistem kendali.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved