Kurangi Ketergantungan Impor, Polman Bandung Gandeng PT CNC Controller Kembangkan Mesin CNC Milling
Polman Bandung menggandeng PT CNC Controller Indonesia berhasil mengembangkan mesin perkakas CNC Milling untuk kurangi ketergantungan impor
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Untuk mendukung mendukung proses pembelajaran teknologi CNC di lembaga pendidikan juga untuk meningkatkan daya saing produk UMKM tanah air, Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung menggandeng PT CNC Controller Indonesia berhasil mengembangkan mesin perkakas CNC Milling type MTU 200 pro version.
Direktur PT CNC Controller Indonesia Farkhan mengatakan saat ini mayoritas mesin CNC merupakan produk impor, padahal kebutuhan mesin ini di tanah air cukup tinggi, salah satunya dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.
Ia memperkirakan lebih dari 90 persen persen mesin CNC di tanah air merupakan produk impor.
Baca juga: Polman Akan Bangun Kampus II di Majalengka, Dukung Pembangunan Kualitas SDM di Segitiga Rebana
"Mesin CNC merupakan kebutuhan bagi sebuah usaha. Melihat tingginya kebutuhan mesin ini, sebenarnya menjadi peluang pasar dan kita mampu membuat mesin ini," kata Farkhan di Bandung, belum lama ini.
Meski sudah ada lembaga pendidikan yang membuat mesin ini, namun hanya berhenti dilevel prototype.
"Karena itulah, kami berkolaborasi dengan Polman ungtuk mencoba melakukan penetransi lebih dalam, guna menghasilkan mesin yang dimaksudkan untuk hilirisasi dan didasari kebutuhan fundamental,” katanya.
Menurutnya, skill pengoperasian di bidang CNC memang kompleks, penuh risiko, serta transfer pengetahuan dan keterampilannya cukup sulit.
Mesin CNC yang ada selama ini dikatakan sangat sensitif dengan merek.
"Artinya, meski sudah dapat mengoperasikan mesin CNC merek A belum tentu dapat melakukan hal yang sama dengan mesin B. Makanya tak mengherankan, SDM di tanah air yang dapat mengoperasikan mesin CNC masih terbatas," katanya.
Baca juga: Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan Hadiri Rakor Rencana Pembangunan Polman Bandung di Majalengka
Melalui mesin yang dihasilkan, ia berharap persoalan SDM tersebut bisa diselesaikan.
Alasannya, dalam mengembangkan mesin tersebut, pihaknya tidak hanya merpersiapkan dari sisi hardware.
Melainkan juga dari sisi software dan firmware.
“Juga disiapkan dari sisi metodologi pembelajarannya. Jadi kompetennya bukan hanya merek mesin karena memang mesin CNC ini peka dengan merek,” katanya.
Farkhan mengungkapkan saat ini mesin CNC yang dikembangkan tengah dalam proses mendapatkan sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari Kementrian Perindustrian.
Mesin yang dihasilkan asli didesain di dalam negeri dan didanai oleh riset Kemendikbud.
Baca juga: Ridwan Kamil: Polman Majalengka Punya 76 Prodi Berkapasitas 16 Ribu Mahasiswa, Sokong KEK Rebana
“Targetnya pada tahap awal bisa 1 bulan 2 mesin yang terserap, kemudian bisa 1 minggu 1 mesin,” katanya.
Dalam proses pengembangan mesin CNC tersebut, Kepala Lab Produksi Mesin dan Perkakas Polman Bandung Haris Setiawan mengatakan, pada tahap awal, mitra industri melakukan identifikasi kebutuhan pasar dan memberikan rekomendasi spesifikasi teknis mesin CNC Milling yang dibutuhkan.
Masukan tersebut kemudian disesuaikan dengan manufacturing availability dan fasilitas produksi di Polman Bandung untuk memastikan bahwa mesin ini dapat diproduksi.
Kemudian, dilakukan proses perancangan mesin CNC Milling dalam bentuk spesifikasi teknis.
Proses perancangan melibatkan berbagai pihak di jurusan termasuk mahasiswa sebagai bentuk pembelajaran project based learning.
“Proses perancangan terdiri dari perancangan konsep, perancangan detail, pembuatan gambar kerja mesin dan komponen, sampai melakukan dokumentasi gambar hasil rancangan,” katanya.
Baca juga: Polman Bandung Kerjasamakan Enam Satuan Pendidikan Vokasi Afiliasi dengan Mitra Industri
Haris mengatakan untuk memastikan hasil rancangan optimum maka proses simulasi dengan teknologi Computer Aided Engineering dilakukan.
Selain itu tenaga ahli dari teknik manufaktur dan pengecoran logam dilibatkan untuk melakukan proses evaluasi hasil rancangan mengenai manufacturability rancangan mesin, yakni memeriksa apakah seluruh komponen dapat dibuat dengan fasilitas yang tersedia.
Jika ditemukan komponen yang secara geometri sulit dibuat, maka tenaga ahli tersebut akan memberikan rekomendasi revisi rancangan kepada team perancangan.
Tahap selanjutnya pembelanjaan material dan komponen-komponen standard, yang terdiri dari material untuk proses pengecoran logam dan material untuk proses manufaktur.
Setelah tahap proses pengecoran logam selesai, langkah selanjutnya proses pemesinan.
Rangkaian proses manufaktur dikendalikan bagian PPC (Production Planning Control).
Baca juga: Polman Bandung di Ajang Porseni XIII Tahun 2022 Banjarmasin
Proses perencanaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh komponen dapat selesai tepat waktu dan tepat kualitas.
Proses yang utama dilakukan adalah proses pemesinan dengan menggunakan mesin CNC Frais.
Berbagai fasilitas mesin diutilisasi untuk membuat komponen-komponen lainnya.
Seluruh komponen yang dibuat dicek kualitasnya baik secara sektoral oleh setiap operator dalam setiap proses dan oleh laboratorium QC (Quality Control) untuk pengecekan kualitas seluruh komponen.
Proses berikutnya adalah proses perakitan.
Proses ini terdiri dari dua tahap pengerjaan yakni proses perakitan mekanik dan perakitan sistem kendali.
Politeknik Manufaktur (Polman)
Polman Bandung
CNC Milling type MTU 200 pro version
mesin perkakas
CNC Milling
PT CNC Controller Indonesia
Mesin CNC
Polman
Tribunjabar.id
Anggota DPRD Jabar Muhammad Romli Apresiasi LKKD DPC PPP Kabupaten Bandung |
![]() |
---|
Come See Mie Fest 2025 Hadirkan Pengalaman Multi-Sensorial untuk Gen Z Bandung |
![]() |
---|
Laki Code 2025 Sajikan Kolaborasi Balap, Modifikasi, dan Gaya Hidup Maskulin |
![]() |
---|
Penguasaan Bahasa Inggris Jadi Hal Penting, English 1 Dukung Generasi Muda Cerdas di Masa Depan |
![]() |
---|
Bupati Sumedang Bebaskan Pelaku Siram Air Panas Mantan Istri dan Penipuan untuk Berobat Ibunya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.