Permintaan Ekspor Nanas Subang Tinggi, Sayangnya Sulit Terpenuhi Akibat Menipisnya Lahan Perkebunan
Salah satunya bisa ditemukan di Kecamatan Jalancagak yang merupakan kawasan dengan kebun nanas terluas di Kabupaten Subang.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Buah nanas menjadi bagian dari komoditas perkebunan utama di Kabupaten Subang.
Di daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung ini, terdapat banyak perkebunan nanas.
Salah satunya bisa ditemukan di Kecamatan Jalancagak yang merupakan kawasan dengan kebun nanas terluas di Kabupaten Subang.
Luas perkebunan nanas di Subang mencapai 3.171,4 hektar.
Jenis buah nanas yang ditanam di Subang adalah varietas Smooth Cayyane.
Nanas varietas ini memiliki kualitas rasa yang super.
Nah, jenis nanas kualitas super inilah yang kemudian dinamakan Simadu yang merupakan hasil tanam dari Smooth cayyane berkualitas.
Dari sekian banyak nanas hasil panen, hanya beberapa yang bisa dikategorikan Simadu.
Meski rasanya sama-sama manis, ternyata kebanyakan nanas yang dijual di pinggir-pinggir jalan Subang, bukan termasuk Simadu.
Sebab langka, nanas Simadu ini tidak sembarangan dijajakan. Harga yang dibanderolkan juga mahal.
Baca juga: Petani Subang Ini Salurkan 2 Ton Nanas, Pengungsi Gempa Cianjur Langsung Menyantap dengan Gembira
Bisa dua hingga tiga kali lipat dari nanas biasa yang banyak ditemui di sejumlah jalan di Subang.
Selain itu, buah nanas menjadi komoditas buah unggulan Kabupaten Subang.
Permintaan ekspor nanas dari beberapa negara Asia dan Eropa juga sangat tinggi.
Namun sayang, saat ini produksi nanas Subang semakin menurun dan tak bisa memenuhi permintaan pasar ekspor, yang perbulannya bisa mencapai ratusan ton.
H Uho Hidayat, salah seorang petani dan juga pengusaha ekspor nanas, mengaku produksi nanas Subang setiap tahunnya terus menurun hal tersebut dikarenakan lahan yang semakin menyempit.
"Produksi nanas turun karena terkendala lahan yang semakin menyusut sehingga saat ini banyak permintaan ekspor nanas keberbagai negara di Asia dan Eropa tak bisa dipenuhi oleh petani maupun pengusaha ekspor buah-buahan di Subang," ujar H Uho Hidayat pengusaha sukses asal Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang , Sabtu (14/1/2023).
Menurut Uho, setiap bulan, sebagai eksportir nanas, ia hanya mampu menghasilkan sekitar 150-200 ton nanas per bulan.
"Paling saya sendiri hanya bisa memenuhi sekitar 150 ton per bulan, sementara kebutuhan pesanan baik dari dalam negeri maupun luar negeri lebih dari itu," katanya.
Uho menambahkan, dalam sebulan terakhir ini ia hanya mampu melayani pengiriman ekspor nanas ke Jepang, Abu Dhabi, Jordania dan Korea Selatan.
Baca juga: Daftar Buah yang Baik untuk Ginjal, dari Nanas sampai Semangka, Pilih yang Banyak Vitamin C
"Permintaan ekspor negara-negara tersebut belum bisa terpenuhi semua, baru bisa terpenuhi sekitar 25-50 persen. Rata-rata negara-negara tersebut minta dikirim tiap minggu," katanya.
"Bahkan seperti Jepang minta dikirim tiap minggu minimal 2-5 kontainer, dan kami di Subang tak sanggup karena stok nanas yang terbatas," ujarnya.
Uho mengatakan, nanas asli Indonesia sangat diminati oleh negara-negara di Asia dan Eropa.
"Saat ini Indonesia menjadi produsen nanas terbesar ke-9 di dunia dengan produksi 1,5 juta ton per tahun sehingga tak ayal banyak permintaan nanas dari negara-negara diluar kepada Indonesia," ucap H Uho Hidayat pengusaha sukses asal Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak Subang.
Kendati demikian, menurutnya, Indonesia masih memiliki tantangan dalam pengembangan buah nanas karena minimnya lahan produksi tanpa adanya campur tangan teknologi budidaya.
"Seperti di Subang ini lahan makin menyempit dan beralih fungsi menjadi lokasi industri, produksi nanas berkurang terus turun tiap tahun khususnya di Subang," katanya,
Uho mengaku, selain mengekspor nanas ke beberapa negara di Asia juga memenuhi kebutuhan beberapa pabrik untuk pembuatan makanan dan selai nanas.
"Saya juga mengirim nanas puluhan ton tiap hari ke beberapa pabrik makanan seperti ke Bandung, Depok, Jakarta, Surabaya, Cirebon," ucapnya.
Baca juga: Dianggap Buah Bawa Keberuntungan, Kudapan Berbahan Nanas Ini Cocok untuk Perayaan Imlek
"Bedanya, nanas yang dikirim ke pabrik harus sudah kita kupas, sedangkan yang diekspor bentuknya masih utuh dan tak terlalu matang," ujarnya.
Uho berharap, ke depan produksi nanas di Subang sendiri bisa kembali meningkat jika pemerintah bisa membantu menyediakan lahan seperti lahan PTPN VIII bisa di HGU kepada para petani nanas
"Kami sih berharap, pihak PTPN VIII memberikan kesempatan kepada para petani untuk menggarap lahan PTPN untuk dijadikan Perkebunanan Nanas, sehingga terasa adil tak hanya memberikan kepada orang-orang tertentu untuk dijadikan tempat wisata, warga lokal Subang juga harus diberikan kesempatan mengelola lahan," ucap Uho.

Kapolres Subang AKBP Sumarni yang juga ikut melihat pengolahan nanas yang akan diekspor dan dikirim ke beberapa pabrik makanan, sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Uho Hidayat.
"Alhamdulillah, pak H Uho Hidayat sudah berhasil memberdayakan produk lokal hingga sampai ke pasar ekspor dan mampu memperdaya warga lokal sebagai pekerjanya, sehingga bisa mengurangi pengangguran," ujar AKBP Sumarni.
Ia berharap, apa yang sudah dilakukan oleh Pak Uho, bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi warga lain untuk mengikuti jejak sukses beliau menjadi pengusaha buah nanas.
Baca juga: Berita Subang: Jumat Curhat, Kapolres AKBP Sumarni Datangi Masjid, Serap Keluhan Masyarakat
"Semoga saja ada pak Uho lain di Subang, yang bisa memanfaatkan potensi kekayaan alam asli Subang hingga tembus ke dunia internasional dan bisa memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan warga Subang," ujar AKBP Sumarni. (*)
Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews
buah nanas
Jalancagak
Kabupaten Subang
Komoditas
nanas
Jepang
Korea Selatan
Kapolres Subang
AKBP Sumarni
Jordania
PTPN VIII
Workshop di SMP GagasCeria Bandung Hadirkan Profesional Jepang: Coding dan Matematika Berbasis ICT |
![]() |
---|
Jepang Berbagi Praktik Pembelajaran di Bandung lewat Open Lesson di The 4th Practice Asian Exchange |
![]() |
---|
Satnarkoba Polres Subang Ringkus 23 Tersangka Pengedar Narkoba, Ratusan Gram Sabu dan Ganja Disita |
![]() |
---|
Lakukan Pembunuhan Berencana di Subang, Arab Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Truk yang Dikemudikannya Terjun ke Sungai di Subang, Lukman Bersyukur Selamat dari Maut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.