Polemik Protes Peserta Hasil Kontes Durian di Sukabumi, Ini Alasannya, Mau Temui Bupati

Ia mengaku heran, pemenang kontes tidak dihitung dari hasil penilaian juri dari Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi.

Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin
Suryono Sipayung alias bang Zenal, pemilik durian lokal varietas "Si Banalung" dari Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, protes hasil kontes festival durian Sukabumi 2023. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Protes peserta di kontes durian dalam acara Festival Durian Lokal Unggulan Sukabumi 2023 bertempat di Lapang Cangehgar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih berlanjut.

Peserta yang protes itu merupakan Suryono Sipayung alias bang Zenal, pemilik durian lokal varietas "Si Banalung" dari Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak.

Ia mengaku heran, pemenang kontes tidak dihitung dari hasil penilaian juri dari Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. Sang juara hanya berdasarkan tancapan bendera dari Forkopimda yang turut mencicipi durian yang dikonteskan.

Baca juga: Seorang Peserta Protes Hasil Penjurian Festival Durian Lokal di Sukabumi, Keputusan Dianggap Keliru

"Karena saya meminta keadilan bahwasanya memang durian saya yang terbaik saat kontes, terbukti dengan nilai penilaian dari Kementrian Pertanian dan dari Dinas Pertanian Kabupaten dan itu ada formnya, ada nilai manisnya, semua, itu yang jadi patokan saya, bukan karena bendera," ucap Zenal ditemui di Palabuhanratu, Senin (9/1/2023).

Menurutnya, tim penilai dalam kontes durian harus benar-benar sudah teruji, salah satunya sudah merasakan minimal seratus biji durian dari seluruh Indonesia.

"Ya setahu saya sebagai juri apapun itu harus punya kualifikasi, maaf Wakil Bupati, maaf Kapolres, maaf Dandim, itu mereka dibawah panitia menjadi wasit tancap-tancap bendera apa itu benar?, jadi untuk menjadi wasit durian itu minimal sudah merasakan seratus biji durian dari sleuruh Indonesia itu baru benar, bukan seperti itu permainan dalam kontes durian, setahu saya seperti itu," kata Zenal, terlihat kesal.

Ia menyebutkan, durian Si Banalung miliknya memperoleh nilai dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi 440 poin, dari Kementerian Pertanian 450 poin. Sedangkan peserta lain memperoleh nilai dibawah Si Banalung, hal itu yang membuatnya heran.

"Semua peserta itu dibawah nilainya dari Si Banalung, kenapa nomor tigapun tidak dapat Si Banalung? makanya sampai dimana pun minta keadilan," ujarnya.

Pria eks pensiunan TNI itu pun menilai panitia semrawut dalam memberikan penilaian, bahkan dibawah kelas kontes tingkat RT.

"Maaf-maaf ya, panitia saat ini seperti dibawah kelas tingkat RT, tingkat RT aja tidak seperti itu, urakan penilaiannya. Jadi pokoknya semrawut saja tahun ini, jadi tidak sesuai kelasnya, masa tingkat kabupaten seperti itu, tingkat RT saja tidak seperti itu," katanya.

Zenal pun berencana akan menemui Bupati Sukabumi untuk melaporkan terkait hasil penilaian yang ia nilai salah kaprah itu. Bahkan, ia berencana akan melaporkan ke polisi.

Baca juga: Jangan Salah Pilih, Pecinta Kuliner Wajib Tahu, Ini Bedanya Durian Lokal Sukabumi dengan Durian Lain

"Saya ingin menemui pak Bupati karena sebagai kepala pemerintahan di Kabupaten ini, dan mungkin ada berkaitannya acara ini dengan beliau, makanya dimana pun kita berada pasti kepala yang memutuskan, nah setelah itu saya berencana akan ke polisi, bahwasanya saya menduga, namanya diduga ada kecurangan dalam penilaian memutuskan sang juara," terangnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved