Seorang Peserta Protes Hasil Penjurian Festival Durian Lokal di Sukabumi, Keputusan Dianggap Keliru
Satu peserta memprotes hasil kontes durian di acara Festival Durian Lokal Unggulan Sukabumi 2023, Sabtu (7/1/2023).
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Satu peserta memprotes hasil kontes durian di acara Festival Durian Lokal Unggulan Sukabumi 2023, Sabtu (7/1/2023).
]Seorang peserta tidak menerima hasil keputusan juri. Keputusan itu dianggap keliru karena hanya berdasarkan jumlah bendera yang ditancapkan pejabat Forkopimda setelah mencicipi durian-durian yang ikut kontes.
Terlihat seorang peserta yang mengikut sertakan durian lokal Cikakak cekcok dengan panitia mempertanyakan hasil penilaian dewan juri.
Padahal duriannya dianggap layak masuk nominasi peringkat juara, bahkan bisa jadi juara pertama.
Dia pun menganggap keputusan sudah di-setting.
Menanggapi adanya protes dari seorang peserta yang tidak menerima keputusan juara kontes, Kabid Sarana Dinas Pertani Kabupaten Sukabumi, Deni Ruslan mengatakan, panitia tidak tahu siapa yang akan menjadi juara.
Sebab siapa yang juara diumumkan setelah ada penilaian dari juri dalam hal ini Forkopimda yang melakukan penilaian.
Baca juga: Puluhan Durian Lokal Adu Rasa Jadi Kuliner Enak dan Lezat di Kontes Festival Durian Sukabumi 2023
"Kami juga tidak tahu juaranya bakal siapa bakal siapa, kami tidak tahu. Nah, ini adalah hasil keputusan juri. Toh, ada yang protes, namanya juga lomba ada yang kalah ada yang menang. Itu tentu saja tidak kepuasan, mangga wae. Cuma kami berpegang teguh kepada hasil keputusan juri yang sudah disepakati," ujar Deni di lokasi acara di Lapangan Cangehgar, Palabuhanratu.
Dia mengatakan, pemenang memang berdasarkan bendera terbanyak.
"Itu sudah dengan nilai para juri," jelasnya.
Menurutnya, penilaian dari Forkopimda digabungkan dengan penilaian dari juri dari Kementerian Pertanian, mulai nilai dari segi tekstur, aroma, hingga rasa.
"Kan sudah dicoba semua sama para pimpinan itu. Menurut beliau itu paling enak jadi ditancap bendera. Bukan penilaian terbanyak, itu kan bendera, bendera terbanyak itu juara. Kalau tim penilai itu memang ekspert, tapi kan itu perhitungannya dia mewakili satu orang," kata Deni.
"Jadi, bendera itu sudah kami bekali masing-masing juri itu enam bendera. Dia mau menancapkan benderanya, misalnya, di satu durian, mangga, itu hak perogratif juri. Ekspert penilaian panitia dihitung satu orang," ucapnya.
Baca juga: Asyiknya Membuat Roti Jala Serawa Durian, Kuliner yang Lezat Untuk Camilan Saat Liburan di Rumah
Terkait adanya protes, kata Deni, hal itu menjadi evaluasi panitia untuk selanjutnya dibahas dengan pimpinan daerah.
Buntut Kasus Cacingan Parah di Bengkulu, Kemenkes Kini Wajibkan Minum Obat di Depan Petugas |
![]() |
---|
Ratusan Bikers Meriahkan HUT ke-14 CBR Club Indonesia Sukabumi |
![]() |
---|
Lahan Blok Cangkuang Cidahu Sukabumi Rusak: Pemerintah Diminta Jadikan Hutan Rakyat |
![]() |
---|
Kerusakan Blok Cangkuang Gunung Salak Pengaruhi Sumber Air Masyarakat, Air Jadi Keruh dan Berkurang |
![]() |
---|
Pilu Ibu di Sukabumi, Anaknya Disekap di China, Kini Jadi Tukang Bungkus Kue agar Bisa Makan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.