Delapan Fakta Sosiologis Main Lato-lato, Harus Diketahui Ada Dampak Negatifnya

Permainan lato-lato tengah hits saat ini dan sering dijumpai di mana pun. Tapi, tahukah Anda, ada fakta sosiologis dan dampak negatif.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Mainan lato-lato yang dijual di Kawasan Situ Buleud, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (7/8/2023) malam. Secara umum, permainan lato-lato menjadi momen bagus bagi orang tua untuk 'sedikit' melepaskan anak dari gawai dan dapat membangun growth mindset lewat penekanan bahwa proses itu penting, tak ada yang instan. 

Permainan ini mampu mendorong pemainnya melakukan ragam inovasi saat memainkan dan menikmatinya.

5. Alternatif membangun hubungan sosial yang menyenangkan bagi orang tua dan anak

6. Potensi panjat sosial

7. Aktivitas bermain lato-lato bisa menjadi stress healing sang anak untuk rehat sejenak dan mengisi energi untuk kembali siap melakukan aktivitas akademik sekolah yang sering memiliki jadwal padat.

8. Lato-lato mampu memberikan pengaruh ekonomi positif bagi penjual dan produsennya.

Baca juga: Henhen Herdiana Tunjukkan Jurus Lato Lato Jelang Laga Vs Persija, Bobotoh: Suara yang Bikin Rindu

Namun, lato-lato memiliki dampak negatif apabila anak-anak atau orang tua tak bisa mendukung dan mengaturnya:

1. Mengurangi waktu belajar atau mengerjakan tugas karena ketagihan bermain.

2. Berpotensi melahirkan rasa rendah diri jika tak berhasil memainkannya hingga tak peka orangtua pada keberhasilan anaknya dalam bermain lato-lato.

3. Ayunan bola yang kuat dan tak terkontrol berpotensi membentur ke bagian tubuh pemainnya, semisal mata, hidung, atau kepala.

"Perlu fokus dan konsentrasi penuh dalam memainkannya agar tidak membahayakan pemain atau orang di sekitarnya," kata Hery. (*)

Baca berita lainnya di GoogleNews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved