Murid SD di Cimahi Boleh Membawa Lato-Lato ke Sekolah, Dianggap Ada Manfaat, Tidak Akan Dirazia

Dinas Pendidikan Kota Cimahi memastikan tidak melarang murid sekolah dasar (SD) membawa dan memainkan lato-lato ke lingkungan sekolah.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Nappisah
Penjual permainan viral Lato-Lato menjamur di Jalan Majalaya, Kabupaten Bandung. Disdik Cimahi tak melarang murid SD bawa lato-lato ke sekolah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Dinas Pendidikan Kota Cimahi memastikan tidak melarang murid sekolah dasar (SD) membawa dan memainkan lato-lato ke lingkungan sekolah.

Keputusan itu membuat pihak sekolah tidak akan melakukan razia.

Keputusan tidak adanya larangan murid SD membawa dan memainkan lato-lato yang saat ini tengah digandrungi anak-anak ke sekolah itu karena dinilai ada manfaat di balik suara berisik khas dari mainan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, mengatakan, manfaat positif di balik mainan lato-lato itu karena anak-anak bisa melatih psikomotor, seperti mereka membawa bola plastik ke sekolah lalu dimainkan pada jam istirahat. 

"Apalagi itu mainan tradisional, jadi kalau sampai razia enggak lah sepertinya. Cuma memang disampaikan ke orang tua, lebih baik disimpan di rumah. Tapi kalau dibawa (ke sekolah) juga tidak apa-apa," ujar Harjono saat dihubungi, Minggu (8/1/2023).

Meski tidak ada larangan membawa dan memainkan lato-lato di sekolah, guru harus mengingatkan murid tak memainkan lato-lato saat jam pelajaran supaya tidak mengganggu proses kegiatan belajar-mengajar (KBM).

Baca juga: Demam Lato-lato, Disdik Purwakarta Akan Bikin Aturan Larangan Dibawa ke Sekolah

"Nanti kita ingatkan ke kepala sekolah karena hal itu wilayahnya guru. Jadi, guru dan orang tua siswa wajib mengawasi anak-anaknya termasuk saat memainkan lato-lato," kata Harjono.

Menurutnya, pengawasan seperti itu perlu dilakukan meskipun sampai saat ini belum ada laporan lato-lato bisa menimbulkan bahaya bagi yang memainkannya. 

"Sebetulnya alat permainan apa pun bisa membahayakan kalau tidak dalam pengawasan orang dewasa. Sama seperti lato-lato ini. Asal dalam pengawasan orang dewasa saya pikir aman-aman saja," ucapnya.

Baca juga: Henhen Herdiana Tunjukkan Jurus Lato Lato Jelang Laga Vs Persija, Bobotoh: Suara yang Bikin Rindu

Di sisi lain lato-lato juga dinilai bisa membahayakan jika sudah ada niat dari penggunanya, sehingga anak-anak perlu diberikan pemahaman oleh orang tua dan guru saat berada di lingkungan sekolah.

"Sebetulnya semua bisa jadi alat yang membahayakan seperti penggaris bisa, alat peraga bujur sangkar bisa, tapi hal itu tergantung penggunaannya," ujar Harjono. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved