Basreng Moncrot, Kuliner di Ciamis Berbumbu Melimpah, Pedasnya Nampol yang Harganya Ramah di Kantong

Atep Hidayat (25), pemilik Bascrot mengatakan, ia kepikiran kata moncrot yang berarti muncrat, itu dinilai sangat pas untuk produk camilan basreng ini

Editor: Darajat Arianto
Instagram
Bascrot alias basreng moncrot buatan Atep Hidayat (25), asal Sindangherang, Panumbangan, Ciamis. Pemilik Bascrot ini mengatakan, kepikiran kata moncrot yang berarti muncrat, itu dinilai sangat pas untuk produk camilan baso goreng ini. 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Basreng Moncrot (Bascrot) merupakan camilan yang berbahan dasar baso goreng atau basreng ditambah daun jeruk, mungkin tidak asing didengar.

Namun yang unik dari camilan ini adalah namanya.

Atep Hidayat (25), pemilik usaha Bascrot mengatakan, ia kepikiran kata moncrot yang berarti muncrat, itu dinilai sangat pas untuk produk camilan yang ia produksi.

"Kami namakan Bascrot dari kata basreng moncrot. Bisa kepikiran pake kata itu karena moncrot itu bisa diartikan muncrat. Jadi saya rasa sangat cocok dengan produk kita yang memang pedas," kata Atep pada TribunPriangan.com, Sabtu (7/1/2023).

Tempat produksi Bascrot ini berada di Dusun Tenjolaya, Desa Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.

Usaha ini baru digeluti Asep selama enam bulan.

Ia mengaku awal memulai bisnisnya ini ketika Atep merasa kesulitan untuk mendapat pekerjaan sebagai dampai dari pandemi Covid-19.

"Efek Covid jadi susah cari kerja. Jadilah belajar buka usaha dan merintis usaha sendiri," kata Atep.

Meskipun dibilang masih baru, namun omzet yang didapatkan per bulan sudah mencapai Rp 3.000.000.

"Alhamdulillah omzet perbulan di angka Rp 3.000.000, yaa namanya juga baru merintis kak," ucapnya.

Adapun varian rasa dari Bascrot ini yaitu original dan pedas, sedangkan untuk level pedasnya ada tiga, yaitu :

1) level 5 -Pedas Cetek

2) Level 10 -Pedas Mantul

3) Level 15 -Pedas Gila

Kemudian untuk ukuran dan harga dari Bascrot ini macam-macam di antaranya:

- Bascrot 65 gram : Rp 5.000

- Bascrot 140 gram : Rp 10.000

- Bascrot 200 gram : Rp 12.500

- Bascrot 500 gram : Rp 27.000

- Bascrot 1000 gram/1kg : Rp 50.000

"Semua level harganya sama saja, tapi yang membedakan harga hanya ukurannya saja," kata Atep.

Untuk metode penjualannya, Atep biasa menitipkan dagangannya ke toko snack dan warung.

Serta berjualan di online shop seperti Shoppe, Facebook dan Instagram.

Namun terkadang hari Minggu Atep buka stand di Jalan Baru, Ciawi.

Nura (24) salah satu pelanggan setia Bascrot ini, mengatakan kalau rasa dari Bascrot ini beda, bumbunya melimpah, pedasnya nampol, dengan harga yang terjangkau.

"Saya sering beli, udah hampir sembilan kali order lewat shopee, rasanya mantap, harga murah, bumbunya nggak pelit, dan dia (tokonya) suka kasih promo potongan ongkir juga lho, baik banget," kata Nura melalui pesan Instagram.

Saat ini, usaha Bascrrot milik Atep masih dibantu oleh orangtuanya karena ia belum memiliki karyawan.

"Sampai saat ini masih dibantu orang tua, belum ada karyawan. Mudah-mudahan nanti usahanya bisa sukses, lancar dan bisa rekrut karyawan untuk menjalankan usaha ini," ucap Atep. (TribunPriangan.com/Ai Sani Nuraini)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved