Dekat Pendopo Indramayu, Rumah Tidak Layak Huni Milik Janda Lansia Ambruk Diterjang Angin Kencang

Rumini mengakui, kondisi rumah miliknya yang juga berlokasi tidak jauh dari Pendopo Indramayu ini memang sudah tidak layak huni.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Rumini dan kondisi bagian rumah miliknya yang roboh akibat angin kencang di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (5/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Cuaca buruk yang melanda Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam beberapa waktu terakhir turut menyebabkan salah satu bagian rumah warga yang dihuni lansia bersama anak dan cucunya ambruk.

Ambruknya rumah yang berlokasi di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, ini khususnya terjadi di bagian dapur dan salah satu kamar.

Meski tidak ambruk, bagian rumah lainnya tetap mengkhawatirkan dan riskan ambruk.

"Roboh saat ada angin kencang," ujar warga lansia pemilik rumah, Rumini (63), kepada Tribuncirebon.com, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Nelayan di Indramayu Sudah 2 Bulan Libur Melaut Akibat Cuaca Buruk, Takut Hilang Nyawa bila Nekat

Rumini mengakui, kondisi rumah miliknya yang juga berlokasi tidak jauh dari Pendopo Indramayu ini memang sudah tidak layak huni.

Rumah yang diperkirakan berusia sekitar 100 tahun itu bahkan belum pernah direnovasi.

Perbaikan yang pernah dilakukan hanya perbaikan kecil seperti menambal atap yang bocor.

Menurut Rumini, tidak sedikit petugas dan datang meninjau rumahnya. Mereka memfoto dan berjanji akan diajukan agar dapat program rutilahu.

Namun, hingga saat ini realisasi program rutilahu itu belum terealisasikan hingga akhirnya ada bagian rumah yang roboh.

Padahal, kata Rumini, rumah yang ditempatinya adalah tanah milik dan memiliki surat-surat.

"Kalau memperbaiki sendiri, saya tidak punya uang," ujar dia.

Di rumah tersebut, tutur Rumini, ia tinggal bersama kedua anaknya dan kedua cucunya.

Sang suami sudah 10 tahun lalu meninggal dunia.

Perihal kondisi rumahnya yang mengkhawatirkan, Rumini mengaku hanya bisa pasrah.

Beruntung, pasca-kejadian robohnya bagian rumah tersebut, para tetangga di tempat tinggalnya ikut membantu membereskan puing-puing.

Beberapa warga ada yang memanjat ke atap untuk memindahkan genting yang dianggap rawan jatuh demi meminimalkan adanya korban.

"Harapannya bisa mendapat bantuan," ujar dia.

Ketua RT setempat, Sohibul, menambahkan, kondisi rumah Rumini sebenarnya sudah lama disampaikan kepada pemerintah untuk diajukan dalam program rutilahu.

Hanya saja, sampai dengan saat ini belum ada tindak lanjut pengajuan tersebut.

"Sampai akhirnya ya kejadian seperti ini. Secara keseluruhan kondisi rumah memang riskan dan sangat membutuhkan program rutilahu, apalagi di sini tinggal lansia hingga anak-anak," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved