Wawancara Eksklusif

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo: Pengamanan Berlapis, tapi Humanis Saat Nataru

Berikut wawancara Manager Online Tribunjabar.id, Kisdiantoro, dengan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, di Graha Tribun Jabar, Kamis

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
wawancara Manager Online Tribunjabar.id, Kisdiantoro, dengan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, di Graha Tribun Jabar, Kamis (22/12/2022). 

Untuk itu kita mengantisipasi berbagai hal yang mungkin muncul dengan melakukan kegiatan-kegiatan pada objek yang menjadi sasaran atau kegiatan masyarakat kita melaksanakan seperti, pengamanan pengamanan 1.210 gereja, kemudian lokasi lain yang juga digunakan untuk ibadah sekitar 334 lokasi.

Kemudian di dalam liburan tahun baru ini juga setelah libur Natal dan tahun baru itu kan masyarakat melaksanakan wisata.

Jadi otomatis kita juga melaksanakan pengamanan di objek wisata di mana data kami, di sini kurang lebih ada sekitar 594 objek wisata, ini juga termasuk bagian yang kita amankan.

Dalam hal sarana transportasi kemudian bandara dan pelabuhan serta stasiun, ini juga termasuk bagian yang kita lakukan pengamanan sehingga kita menempatkan pos dan personil pada area-area tersebut.

Dari tahun ke tahun melakukan hal seperti ini. Bagaimana Polda Jabar meyakinkan masyarakat bahwa kondisi ini aman?

Memang, pengamanan yang kita lakukan ini secara berlapis.

Untuk tahap awal kita menonjolkan kepada pengamanan dengan pelayanan, sehingga memang hal-hal yang terkait dengan kebutuhan masyarakat terutama dalam hal keamanan, bisa dilayani melalui pos-pos tersebut dan juga sudah ada cara bertindak untuk mengatasi segala permasalahan yang ada di objek wisata yang telah ditentukan, mulai dari pola preemtif, preventif sampai represif.

Seperti apa contohnya?

Misalnya, di tempat ibadah. Untuk melakukan pengamanan, pertama kita melaksanakan penyuluhan kepada warga yang akan melaksanakan kegiatan ibadah tersebut.

Kita bekerja sama dengan masyarakat atau pemuda untuk melakukan pengamanan di area tempat ibadah tersebut. Tahap berikutnya, kita melaksanakan sterilisasi untuk mengecek terkait kerawanan adanya gangguan teror.

Kemudian kita laksanakan yang bersifat terbuka dengan memasang personel di area tertentu, kemudian kita lapis dengan yang sifat tertutup di area tersebut. Ini juga pengamanannya berlapis.

Ada lagi personel yang kita persiapkan untuk melaksanakan pengamanan bagi petugas yang melakukan pengamanan. Jadi dia body system, kita lakukan di lapangan betul-betul berlapis, tetapi kondisi yang kita bangun adalah kondisi yang persuasif dan humanis.

Sehingga, memang tidak ada tindakan yang dilakukan dengan cara untuk melakukan upaya-upaya represif atau peningkatan. Namun, apabila ada indikasi kriminal, kita harus tegas.

Di situlah kita mengambil satu langkah yang represif, tapi pada umumnya yang kita lakukan bagian dari pola pengamanan yang humanis.

Bagaimana mengatasi kemacetan lalu lintas saat Nataru?
Ada beberapa beberapa alternatif jalan yang bisa dilalui apabila memang terjadi kepadatan lalu lintas.

Kami juga melakukan pendataan di area-area yang mempunyai kerawanan kemacetan, dan sudah kita persiapkan.

Misalnya di tol. Apabila terjadi kepadatan, kita sudah mempersiapkan pola contra flow. (bersambung)

Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved