Banjir di Sumedang

Derita Wide Korban Banjir Bandang Sumedang, Domba Siap Jual Bekal Anak Lulus SMA Raib

Banjir bandang di Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang, menghadirkan banyak cerita kesedihan dan pilu.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Wide Supriatna (42) ditemui di Cisurupan, Sawahdadap, Cimanggung, Selasa (20/12/2022) sore. Wide kehilangan satu domba siap jual karena banjir bandang yang menerjang.   

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Banjir bandang di Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang, menghadirkan banyak cerita kesedihan dan pilu.

Satu di antaranya datang dari Wide Supriatna (42).

Satu dari dua dombanya hanyut tersapu air bersama kandangnya.

Padahal, domba yang hanyut entak ke mana itu sudah siap jual. 

"Itu untuk bekal anak saya kalau lulus SMA," kata Wide saat diwawancara TribunJabar.id di Cisurupan, Sawahdadap, Selasa (20/12/2022) sore. 

Bukan cuma domba yang lenyap, rumah Wide juga rusak.

Kerusakan pada bagian depan, dapur, dan kamar mandi. 

Baca juga: Sepeda Motor dan Mobil Terendam Lumpur Bekas Banjir Bandang di Sawahdadap, Sumedang

Kini keluarganya, mulai dari istri Wiwin (39) sampai ketiga anaknya Neni (18), Sopyan (12), dan Winda Aulia (3) mengungsi di Balai Desa Sawahdadap. 

"Waktu anak saya yang mau lulus SMA itu tahu domba hanyut, ya bersedih. Semua bersedih," kata Wide sambil duduk pada puing-puing kayu yang terbawa banjir

Kini, satu domba yang selamat dia titipkan ke tetangganya yang kandang dombanya selamat dari terjangan banjir. 

Kondisi bekas banjir bandang di depan rumah milik Zaenudin (50) di Kampung Cisurupan, Desa Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang, Selasa (20/12/2022) sore.
Kondisi bekas banjir bandang di depan rumah milik Zaenudin (50) di Kampung Cisurupan, Desa Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang, Selasa (20/12/2022) sore. (TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA)

Sebagai rasa terima kasih dombanya diterima di kandang itu, Wide mencari rumput untuk pakan sekalian untuk pakan domba-domba si empunya kandang. 

"Tadi pagi mencari rumput. Siang bersih-bersih rumah. Sore ke pengungsian memastikan kondisi keluarga baik," katanya.

Baca juga: Kisah Zaenudin Dikejar Lumpur Setinggi Leher Saat Banjir Bandang Sumedang, Selamat Karena Berteriak

Kini, dia sendiri tidak tahu bagaimana cara mendapatkan kembali pengganti domba yang hilang itu. 

Dia hanya bisa berdoa akan adanya orang yang mau maro domba dengan menitipkan kepadanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved