Banjir di Sumedang
Banjir di Cimanggung Sumedang, Rumah-rumah Terendam Lumpur Setinggi 1,5 Meter
Desa-desa itu sebagian besar diterjang banjir dari luapan Sungai Cimande dan satu desa, yakni Desa Sawahdadap diterjang banjir lumpur dari Gunung
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Camat Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Dikdik Syeh Rizki mengatakan dampak hujan deras Sabtu (17/12/2022) sejak siang hingga petang, sebanyak 4 desa diterjang banjir.
Desa-desa itu sebagian besar diterjang banjir dari luapan Sungai Cimande dan satu desa, yakni Desa Sawahdadap diterjang banjir lumpur dari Gunung Geulis.
"Ada 4 desa terdampak, yakni Cihanjuang, Sawah Dadap, Sindangpakuon, dan Pasirnanjung," kata Dikdik kepada TribunJabar.id di Sawahdadap.
Dia mengatakan Cimanggung pernah berpengalaman dengan Longsor Bojongkondang yang memakan korban puluhan jiwa.
Maka kini, warga dilarang mendekat ke lokasi-lokasi banjir, terutama lokasi banjir lumpur di Sawahdadap.
"Kami takut ada hal yang tak diinginkan, warga harus menjauh dari lokasi kejadian di Sawahdadap," katanya.

Di Sawahdadap, sebanyak 500 warga dilaporkan mengungsi ke tempat aman, ke rumah sanak famili, atau ke tempat yang telah disiapkan Pemerintah Desa Sawahdadap.
"Di tiga desa lain, banjir di bawah 1 meter dan kini sudah berangsur surut. Di Sawahdadap, banjir lumpur hingga merendam setengah tinggi rumah, sekitar 1,5 meter tingginya,"
"Kami dengan BPBD dan aparat terkait, TNI-Polri, bersiaga di sini," kata Dikdik.
Baca juga: Cerita Perempuan yang Sakit Terjebak Banjir Lumpur di Cimanggung Sumedang, Ada 2 Banjir Bandang
Menyikapi warga yang mengungsi, Dikdik telah menyampaikan kebutuhan logistik untuk menutupi sementara kebutuhan warga selama mengungsi, Dia telah berbicara kepada Badan Penanggulangan Bencanda Daerah (BPBD) Sumedang.
"BPBD akan menyiapkan itu," katanya.
Ai 2 Jam Terjebak Banjir Lumpur
Ai Juaningsih (40) warga Cisurupan, Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang menjadi korban banjir bandang Sawahdadap yang terjadi Sabtu (17/12/2022) petang.
Dia tak sempat melarikan diri lebih jauh selain keluar dari lewat pintu rumahnya.
Banjir disertai lumpur datang lebih cepat.
Dia yang dalam kondisi sakitpun akhirnya terjebak di halaman rumahnya sendiri.
"Di rumahnya dia hanya sendiri, suaminya sedang ke luar. Suaminya datang langsung mencari Ai, ditemukan sedang terjebak lumpur tak bisa bergerak," kata Ketua RT 03 Cisurupan, Ayut, di Sawahdadap.
Ayut menjelaskan bahwa Ai bisa terjebak karena banjir bandang yang datang kedua kali, sekitar pukul 18.00 WIB.
Saat banjir yang pertama pada pukul 17.10, dampaknya belur begitu besar.
"Saya mengecek ke atas (bagian atas pemukiman karena pemukinan berada di daerah lereng Gunung Geulis), begitu sedang di atas, banjir kedua datang dengan material batang-batang pohon dan lumpur," kata Ayut.
Di saat inilah, Ai tak sempat lari sebab datangnya banjir begitu cepat.
"Dua jam ya Ai terjebak, akhirnya terselamatkan dan sudah dibawa ke Puskesmas Sawahdadap," kata Ayut.
Ayut mengatakan, beberapa tahun lalu sempat terjadi banjir serupa, namun yang kini terjadi banjir sangat besar.
(Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang)