Murid SD di Lembang Berhamburan dari Kelas Sambil Tutupi Kepala dengan Tas, Ini Dilakukan Jika Gempa

Murid SD Merdeka Lembang mereka berteriak sambil berhamburan keluar dari kelas sambil menutup kepala dengan memakai tas, lalu berlindung saat gempa

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Ratusan murid SD Merdeka Lembang mereka berteriak sambil berhamburan keluar dari kelas sambil menutup kepala dengan memakai tas, lalu berlindung saat gempa, Kamis (15/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Ratusan murid SDN Merdeka Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tampak semringah dan semangat saat mengikuti pelatihan dan simulasi gempa bumi di sekolahnya, Kamis (15/12/2022).

Dengan memakai pakaian pramuka, ratusan murid itu tampak serius mengikuti semua instruksi pelatih dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB (FITB ITB) dan Relawan Peduli Bencana Lembang (RPBL).

Dalam simulasi itu mereka dilatih evakuasi mandiri jika terjadi gempa bumi, seperti melindungi kepala, berlari untuk menyelamatkan diri ke tempat terbuka hingga menyelamatkan temannya yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Saat simulasi gempa bumi itu mereka berteriak sambil berhamburan keluar dari ruangan kelas sambil menutup kepalanya dengan menggunakan tas, lalu berlindung di tempat yang aman agar selamat dari dampak gempa.

"Senang sekali bisa belajar melindungi dari bencana gempa bumi. Jadi tahu bagaimana yang harus dilakukan ketika gempa datang," ujar Ikhsan (11) salah seorang siswa SDN Merdeka seusai simulasi gempa bumi di sekolahnya, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Paska Gempa Cianjur, Ribuan Tenda Dibutuhkan Untuk Kegiatan Belajar, Minimal Dua Tenda per Sekolah

Ikhsan juga mengaku sangat semangat dalam mengikuti edukasi dan simulasi terkait penyelamatan gempa bumi ini karena tempat tinggalnya sangat dekat dari sesar Lembang yang bisa memicu gempa bumi.

Seperti diketahui, Sesar Lembang ini memiliki panjang sekitar 29 kilometer yang membentang dari Padalarang KBB hingga Jatinangor. Hasil penelitian memprediksi kekuatan gempa sesar Lembang bisa mencapai lebih dari 6-7 magnitudo.

"Sekarang saya menjadi tahu cara melindungi diri saat terjadi gempa bumi, salah satunya yaitu berlindung dibawah meja, intinya kalau ada gempa gak perlu panik," katanya.

Dosen Geodesi ITB, Alfita Puspa Handayani mengatakan simulasi ini rangkaian dari beberapa kegiatan yang telah disusun oleh ITB dan RPBL untuk dijadikan program preventif terhadap ancaman yang ditimbulkan akibat bencana gempa bumi.

"Kami mengharapkan pendidikan tentang resiko bencana dan keselamatan di sekolah di integrasikan dalam kurikulum pendidikan," ucap Alfita.

Baca juga: SDN Adiarsa Barat 3 Kawarang Berlindung di Bawah Meja, Simulasi Hadapi Bencana Gempa Bumi

Menurutnya, sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola risiko bencana di sekitar lingkungannya yang dapat dilihat dari pengetahuan dan kemampuan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.

"Sebetulnya kami ingin membangun kurikulum terkait kebencanaan untuk SD karena kami percaya upaya membangun resiliensi terhadap bencana harus dimulai dari anak-anak," ujarnya.

Dengan pendidikan kebencanaan yang terintegrasi dalam kurikulum itu, pihaknya berharap ada pengenalan, pemahaman, dan kebiasaan bisa terbangun sejak dini agar masyarakat bisa lebih tangguh dalam menghadapi bencana.

Selain di SDN Merdeka Lembang, kata dia, simulasi ini juga digelar di SOS Children Village Lembang, SDN Pancasila, SDN Wangunsari, SDN Pasirwangi, dan SMP Islam Al Musyawarah.

"Intinya simulasi gempa bumi ini menyasar sejumlah sekolah, terutama di sekitar garis patahan Lembang," kata Alfita. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved