SDN Adiarsa Barat 3 Kawarang Berlindung di Bawah Meja, Simulasi Hadapi Bencana Gempa Bumi
Ratusan murid dan guru di SDN Adiarsa Barat 3, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggelar simulasi siaga bencana gempa bumi, Sabtu (10/12/2022).
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Ratusan murid dan guru di SDN Adiarsa Barat 3, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggelar simulasi siaga bencana gempa bumi, Sabtu (10/12/2022).
Simulasi itu sebagai latihan antisipasi jika terjadi bencana gempa bumi.
Sebab, Karawang merupakan wilayah di atas Sesar Baribis. Sesar tersebut menjadi salah satu ancaman di Karawang.
"Simulasi gempa dimulai memosisikan siswa beraktivitas seperti biasa, kemudian tiba-tiba terdengar sirine darurat sebagai tanda keadaan darurat gempa bumi datang," kata pelatih pramuka Muhammad Sham Budiman.
Sham menjelaskan, selanjutnya dalam keadaan tersebut murid dan guru harus mencari perlindungan darurat dengan melindungi kepala.
Mereka berlindung di bawah meja.
Baca juga: Relawan PMI Bermotor Trail Tembus Medan Sulit untuk Distribusikan Bantuan ke Korban Gempa Cianjur
"Lalu, menjauhi areal jendela kaca-kaca dan setelah dirasa aman keluar ke areal terbuka atau lapangan sambil tetap melindungi kepala menggunakan tasnya. Setelah sudah di areal terbuka, para guru dan siswa harus saling mengenali siapa yang belum ada atau yang sudah ada, " katanya.
Selain itu, kata Sham, dia juga memberikan pengenalan kepada guru dan murid mengenai tas darurat siaga bencana beserta isinya.
Tas tersebut dapat digunakan ketika hal darurat terjadi.
Tas tersebut juga harus ditempatkan di lokasi mudah dijangkau saat terjadi hal darurat.
Baca juga: Bantu Korban Gempa Bumi di Cianjur, Kreasi Land Bersama Dompet Dhuafa Kolaborasi Kebaikan
Pemberian pemahaman awal tersebut diharapkan membuat siswa mengerti lalu menyiapkan tas darurat di rumah masing-masing.
"Isian tas siaga bencana yakni alat penerangan darurat, makanan dan minuman untuk darurat, pakaian ganti, dokumen penting, serta alat perbaikan sederhana, " katanya. (*)