Napi Lapas Majalengka Belajar Baca Alquran, Ingin Jadi Imam yang Baik buat Keluarga Setelah Bebas
Pemandangan tak biasa terjadi pada Kamis (15/12/2022) saat ratusan napi berkumpul di Aula Lapas Kelas IIB Majalengka dengan mengasah ilmu keagamaan
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Berada di balik penjara, tak membuat narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Majalengka hanya berdiam diri.
Pemandangan tak biasa terjadi pada Kamis (15/12/2022), saat ratusan napi itu berkumpul di Aula lapas setempat.
Ya, mereka sedang mengasah ilmu keagamaan dalam hal belajar membaca Alquran.
Sisi lain penjara yang terkesan mengerikan di mata masyarakat.
Para napi tersebut dikumpulkan di Masjid Al-Awabin dan Aula Lapas Majalengka.
Mereka dibagi menjadi empat kelompok, di mana masing-masing kelompok berjumlah 25 orang.
Baca juga: Pagi Tadi Semua Napi di Lapas Majalengka Dikumpulkan, Ada yang Mengaku Takut, Ada Apa?
Masing-masing kelompok diajarkan membaca Alquran yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan dan bimbingan terhadap warga binaan.
Kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari atas dasar kerjasama antara Lapas Kelas II B Majalengka dengan Yayasan Cinta Quran Foundation.
Kepala Lapas Majalengka, Wawan Irawan mengatakan, kegiatan pembelajaran membaca Alquran ini digelar dalam program Indonesia Bisa Baca Quran atau IBBQ.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka pembinaan kepribadian sesuai dengan Pasal 3 PP nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.
"Serta menindaklanjuti Perjanjian Kerjasama Lapas Kelas II B Majalengka bersama Yayasan Cinta Quran Foundation melalui Program Indonesia Bisa Baca Quran Bogor Nomor 057/CQF/IBBQ/MOU tanggal 20 September 2021 lalu," ujar Wawan kepada Tribun, Kamis (15/12/2022).
Disampaikan dia, kegiatan digelar selama dua hari, yakni 15-16 Desember 2022.

Tujuannya, selain bekal agama, para napi juga diberikan pemahaman terkait ilmu-ilmu tajwid dalam membaca Alquran.
Menurut Wawan, baru tahun ini bisa terlaksana secara langsung setelah keluar edaran kunjungan dan pembinaan tatap muka terbatas.