Serangan Bom di Bandung

Anjing Pelacak Disiagakan di Pintu Masuk Polres Cimahi, Buntut Serangan Bom di Polsek Astana Anyar

Kabag Ops Polres Cimahi Kompol Ari Aprian, mengatakan pengetatan akses masuk itu dengan mempertebal personel di pos jaga yang dibekali metal detector

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Kabag Ops Polres Cimahi Kompol Ari Aprian, mengatakan dalam pengetatan akses masuk tersebut pihaknya mempertebal personel di pos jaga yang dibekali dengan alat metal detector, dan disiapkan juga anjing pelacak setelah serangan bom di Polsek Astana Anyar. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Akses masuk ke lingkungan Mapolres Cimahi dan semua Polsek di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) diperketat menyusul terjadinya ledakan yang diduga bom bunuh diri di halaman Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (7/11/2022).

Upaya pengetatan akses masuk terhadap masyarakat tersebut dilakukan untuk mencegah adanya kejadian serupa terjadi di lingkungan Mapolres Cimahi, maupun di setiap polsek yang ada di wilayah hukum Polres Cimahi.

Kabag Ops Polres Cimahi Kompol Ari Aprian, mengatakan dalam pengetatan akses masuk tersebut pihaknya mempertebal personel di pos jaga yang dibekali dengan alat metal detector, dan disiapkan juga anjing pelacak.

"Kita lakukan penebalan personel, jadi setiap titik pintu masuk yang ada di polres dan Polsek kita tutup dan yang dibuka hanya satu pintu," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Rabu (7/11/2022).

Baca juga: Mengapa Sampai Ada Serangan Bom di Kantor Polsek Astana Anyar Bandung? BNPT Ungkap Alasannya

Dalam pengetatan pintu masuk itu, kata dia, personel juga dilengkapi dengan senjata lengkap dan rompi anti peluru dan mereka disiagakan 24 jam untuk menjaga markas untuk mengantisipasi kejadian serupa.

"Personel yang berjaga dilengkapi dengan detector dan anjing penjaga di pintu gerbang, jadi pengunjung yang hendak masuk ke Mapolres Cimahi dengan berbagai tujuan, diperiksa terlebih dahulu," kata Ari.

Dalam pemeriksaan tersebut, polisi memeriksa bagasi motor dan jaket pengendara wajib dibuka, sementara untuk mobil, diperiksa pada bagian bawah serta dicek oleh anjing pelacak.

"Mekanisme pemeriksaan sama seperti hari biasa, hanya ditambah metal detector dan door sektor, intinya akses masuk diperketat dengan penebalan personel," ucapnya.

Kerusakan akibat ledakan diduga bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022) pagi.
Kerusakan akibat ledakan diduga bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022) pagi. (Istimewa)

Selain polsek dan polres, kata Ari, pengamanan juga diberlakukan di objek vital, seperti rumah ibadah dan kantor pemerintahan, mengingat saat ini mendekati momen perayaan hari Natal dan Tahun Baru 2023.

Baca juga: Barang Bukti Motor Bebek Asal Surakarta Diamankan, Diduga Milik Pelaku Bom di Polsek Astana Anyar

Terkait hal itu, pihaknya akan koordinasi dengan pihak gereja serta MUI, untuk minta jadwal peribadatannya, kemudian melakukan pengawalan dan pengamanan saat kegiatan tersebut.

"Tentu saja kami sudah menerapkan SOP body system pada personel di lapangan, jadi kami tidak membiarkan personel melakukan pola pengamanannya sendiri, minimal berdua dengan rekannya," ujar Ari.

Pelaku dari Jaringan JAD

Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebut jika pelaku penyerangan bom di Polsek Astana Anyar merupakan mantan narapidana terorisme bernama Agus Sujatno.

Dikatakan Listyo, identitas pelaku diketahui setelah anggota melakukan pemeriksaan sidik jari terhadap jenazah pelaku dan face recognition.

"Dari hasil pemeriksaan sidik jari, identik menyebutkan bahwa identitas pelaku adalah Agus Sujatno atau Abu Muslim, yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun," ujar Listyo saat jumpa pers di lokasi kejadian, Rabu (7/12/2022).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat rilis di Bandung, Kamis (7/12/2022) mengatakan, pelaku penyerangan bom di Polsek Astana Anyar merupakan mantan narapidana terorisme bernama Agus Sujatno dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat rilis di Bandung, Kamis (7/12/2022) mengatakan, pelaku penyerangan bom di Polsek Astana Anyar merupakan mantan narapidana terorisme bernama Agus Sujatno dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). (TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURRAHMAN)

Pelaku, kata dia, masih terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.

Agus sempat dipenjara karena terlibat dalam bom panci di Cicendo, Kota Bandung pada 2017 dan bebas pada 2021.

"Pada September 2021 yang bersangkutan bebas, tentunya kegiatan yang bersangkutan kita ikuti," katanya.

Selama menjalani hukuman di Lapas Batu Nusakambangan, kata dia, masih ssdah diajak bicara dan saat bebas, pelaku masih masuk ke dalam kategori merah.

"Memang yang bersangkutan masih susah diajak berbicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," ucapnya.

Ia pun telah memerintahkan anggotanya untuk mendalami dan mencari orang-orang atau kelompok yang diduga terafiliasi dengan kelompok Agus tersebut.

"Seluruh tim satgas sudah diperintahkan bergerak," katanya.

Sebelumnya, Polsek Astana Anyar, Kota Bandung menjadi sasaran teror bom yang dilakukan orang tak dikenal, Rabu (7/12/2022).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, saat anggota Polsek sedang melakukan apel pagi di Mapolsek Astana Anyar.

"Polsek Astana Anyar sedang apel, satu orang laki-laki, masuk ke polsek mengacungkan senjata tajam, menerobos barisan apel, anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes pol Aswin Sipayung.

Pelaku penyerangan bom Polsek Astana Anyar itu diduga menggunakan sepeda motor bebek warna biru yang terparkir di depan Polsek.

Baca juga: Pasca-Bom Bandung di Markas Polsek Astanaanyar, Polres Cianjur Tingkatkan Keamanan di Posko Bencana

Dalam sepeda motor pelaku, terdapat kertas putih bertuliskan "KUHP-Hukum, Kafir/Syirik Perangi para penegak hukum setan".

Adapun kondisi pelaku penyerangan Bom ke Polsek ini diketahui meninggal di tempat dengan kondisi tubuhnya terbagi ke dalam beberapa bagian dan saat ini sudah dievakuasi ke RS Immanuel Bandung.

Satu Polisi Gugur

Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menyampaikan kronologi kejadian ledakan bom di Polsek Astana Anyar Bandung, Rabu (7/12/2022).

Pelaku berada di dalam dan memaksa untuk mendekati anggota polisi yang sedang apel. tapi ditahan oleh beberapa anggota agar tidak mendekati.

Tapi pelaku memaksa dan mengacungkan pisau lalu tiba-tiba terjadi ledakan.

Akibat ledakan itu, 11 orang menjadi korban. terdiri dari 10 orang anggota polisi dan satu di antaranya anggota polisi meninggal, yakni Aiptu Sofyan.

Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menyampaikan kronologi kejadian ledakan bom di Polsek Astana Anyar Bandung, Rabu (7/12/2022).
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menyampaikan kronologi kejadian ledakan bom di Polsek Astana Anyar Bandung, Rabu (7/12/2022). (TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURRAHMAN)

Sembilan orang mengalami luka-luka akibat serpihan dari ledakan tersebut.

Satu warga, yakni Nurhasanah mengalami luka-luka karena saat kejadian tengah melintas di depan Mapolsek Astana Anyar.

"Dan kami sudah mengadakan sterilisasi dan memastikan Mapolsek Astana Anyar sudah dalam keadaan clear, tidak ada lagi bahan peledak yang ditemukan," ujar Kapolda. (nazmi abdurahman)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved