Angka Kematian Ibu di Jabar Masih Tinggi, Pemerintah Harapkan Kelanjutan Program KB Pasca Persalinan
Di Jabar masih ada 147 kasus kematian dari 1.000 ibu melahirkan, padahal targetnya bisa ditutunkan sampai 87 kasus saja.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
"Jadi belum mencapai angka kita inginkan. Kita kerjasama untuk meningkatkan angka tersebut. Kabupaten Karawang, Kota Bandung, dan Kabupaten Bogor. Kita memilih penduduknya banyak, memikirkan daya ungkitnya. Tahun depan selesai, kami berharap pemerintah daerah melanjutkan replikasi ke daerah-daerah lain," katanya.
Pemerintah RI sendiri telah berkomitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi sebagaimana tertuang pada RPJMN 2019-2024. AKI dan AKB merupakan indikator penting dalam mengukur derajat kesehatan suatu negara.
Dari hasil Survei Penduduk Antar Sensus tahun 2015, AKI tercatat sebesar 305/100.000 kelahiran hidup (KH). Sedangkan AKN, sebesar 15/1.000 KH.
Tentu saja hal ini menjadi beban berat untuk memenuhi target SDGs 2030 untuk AKI 70/100.000 KH, AKN 7/1.000 KH dan AKB 12/1.000 KH.
Dalam rangka closing out Program KBPP (Keluarga Berencana Pasca Persalinan) “Pilihanku”, Jhpiego bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan Pertemuan Koordinasi serta Penyampaian Laporan Akhir Program KBPP dalam rangka memberikan kontribusi penurunan AKI dan AKB di Provinsi Jawa Barat dengan mengetengahkan proses pembelajaran-praktek baik lapangan dari tiga model intervensi Kota-Kabupaten yakni Kota Bandung, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bogor.
Program "Pilihanku” telah berhasil meningkatkan cakupan konseling KBPP dari 3,2 persen tahun 2015 menjadi 79,5 persen di tahun 2019 dan meningkatkan cakupan pengguna KBPP dari 9,1 persem tahun 2015 menjadi 42,5 persen di tahun 2019.