Gempa Bumi di Cianjur
Riskan Busuk, Distribusi Logistik Telur untuk Korban Gempa Cianjur Harus Diutamakan
Logistik telur diutamakan untuk diprioritaskan didistribusikan lebih awal karena khawatir basi.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Prosedur pengambilan logistik di gudang utama untuk pengungsi genpa masih dilakukan oleh para camat melalui pesan whatsapp sampai dengan pukul 20.00 WIB dan mengajukan ke BNPB atau BPBD provinsi.
Disinggung soal logistik yang menumpuk di gudang utama atau di gudang logistik kecamatan, logistik telur diutamakan untuk diprioritaskan didistribusikan lebih awal karena khawatir basi.
Logistik lainnya didistribusikan dengan prosedur karena melihat penanganan pascabencana jangka panjang.
Camat Warungkondang, Ali Akbar, mengatakan, bahwa setiap hari ia menghimpun kebutuhan dari para kepala desa dan malam harinya mengajukan melalui WhatsApp ke BNPB.
"Proses distribusi logistik dari gudang utama, kami masih mengajukan melalui WhatsApp kepada BNPB maupun BPBD provinsi, lalu setelah diverifikasi rekomendasi akan turun," ujar Ali di Warungkondang, Senin (5/12/2022).
Setelah rekomendasi turun, para camat menuju gudang utama di Bale Rancage untuk mengambil logistik yang diperlukan lalu membawanya ke gudang kecamatan.
"Kami mempunyai dua gudang kecamatan untuk wilayah Warungkondang, nanti setiap desa mengambil di gudang kecamatan," ujar Ali.
Ali mengatakan, meski prosedur sudah dijalankan dan hanya desa yang bisa mengambil tetapi memang masih ada warga yang datang langsung ke gudang kecamatan dengan alasan belum kebagian bantuan atau kekurangan.
Baca juga: Kisah Perjuangan Relawan Medis di Pengungsian Cianjur, Ikut Rasakan Kesedihan Korban Gempa
"Sesuai arahan bupati kani tetap penuhi dengan syarat atas sepengetahuan RT dan RW karena kami khawatir ada pihak yang memanfaatkan situasi dan meminimalisir pihak yang tak bertanggungjawab," ujar Ali.
Ali mengatakan, tim kecamatan juga akan melakukan verifikasi ke tenda yang mengajukan bantuan apakah sudah menerima bantuan atau belum.
"Kami selalu inventarisir kiriman berapa ton beras, berapa kilo telur, kami tak menahan lama di gudang karena riskan juga kalau lauk pauk bisa basi," katanya.
"Untuk logistik lainnya memang arahan BNPB stok di gudang karena untuk penanganan jangka panjang, yang masih kurang memang soal lauk pauk," katanya.
Pantauan di jalur atas Warungkondang hingga Cugenang masih ada beberapa warga yang berdiri memegang dus dan alat lainnya untuk menanti pemberian apapun dari dermawan atau pengendara
Baca juga: VIDEO MOMEN Sri Asal Cimahi Teriaki Jokowi, Adik & Ibunya Masih Terkubur Longsor Imbas Gempa Cianjur