Gempa Bumi di Cianjur
5 Orang di Kedai Kopi Arseven Masih Tertimbun Longsor Gempa Cianjur, Hilang di Samping Warung Sate
Enam orang ikut terkubur longsoran saat berada di kedai kopi Arseven, berada di samping Warung Sate Shinta di Jalan Raya Cugenang-Cipanas, Cianjur
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Darajat Arianto
"Awalnya saya buka kedai di kawasan kota di sebuah pom bensin di Jalan Raya Bandung, namun tak diperpanjang dan pindah ke tempat ini," kata Jejen.
Kedai kopi Arseven memang cukup dikenal oleh penggemar kopi di Cianjur. Selain kopi beragam menu andalan lainnya yang banyak dipesan di antaranya diamond lime minuman dingin dengan campuran honje yang menyegarkan.
Selain minuman ada camilan roti, cireng, gorengan, dan menu makanan lainnya sebagai teman ngopi.
"Selain di kedai kopi Arseven, biasanya kalau pas jam siang kemarin banyak pengendara yang beristirahat, karena di sepanjang jalan ini banyak warung dan pohon mahoni besar sehingga sangat teduh," ujar Jejen.
Berada di jalur puncak, kawasan ini juga berudara sejuk dan dingin di siang hari.
Menjelang sore pencarian hari ke-10 dihentikan tim SAR. Tiga alat berat membuka jalan ke bawah dan pencarian esok direncanakan menggunakan alat berat.
Kabar terakhir kulkas dan puing dari kedai Arseven sudah ditemukan namun berada cukup dalam tertimbun.
Dari bawah kawasan jalan raya, terlihat sebuah rumah yang masih berdiri kokoh di atas tebing longsor Cipanas Kecamatan Cugenang imbas gempa Cianjur.
Baca juga: Hari Ke-10 Pencarian Orang Hilang akibat Gempa Cianjur, Basarnas Fokuskan Pencarian di Tiga Titik
Pantauan Tribun rumah tersebut berada persis di bibir longsor. Jaraknya sekira hitungan meter saja. Di teras rumah, hanya menyisakan jurang menganga.
Belum diketahui siapa pemilik rumah tersebut. Namun, kehadiran satu rumah tersebut jadi sorotan karena tidak ambles bersamaan dengan longsor tersebut.
Longsor di Jalan Raya Cipanas itu menimbun jalan nasional serta menyapu sejumlah warung dan kafe yang berada di bawahnya.
Sebelum gempa Cianjur, Jalan Raya Cipanas di lokasi longsor itu banyak didapati warung-warung dan kafe kecil dengan suasana yang rimbun karena banyak pepohonan.

Namun kini, di lokasi itu, warung dan kafe lenyap dan rata dengan tanah.
Saat ditelusuri rumah yang berada di atas itu sudah lama dibiarkan kosong. Untuk menuju rumah tersebut ada ribuan anak tangga dari bagian bawah. (*)
Baca juga: Pengungsi Gempa Cianjur Mulai Banyak yang Mengemis, Bantuan Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Sehari-hari
Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews