Gempa Bumi di Cianjur

5 Orang di Kedai Kopi Arseven Masih Tertimbun Longsor Gempa Cianjur, Hilang di Samping Warung Sate

Enam orang ikut terkubur longsoran saat berada di kedai kopi Arseven, berada di samping Warung Sate Shinta di Jalan Raya Cugenang-Cipanas, Cianjur

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Darajat Arianto
TribunnewsDepok.com/Alex Suban
Kendaraan melintas di Jalan Raya Cipanas-Cianjur yang longsor di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Di lembah ini, pada Jumat sekitar pukul 08.00 tim penyelamat berhasil menemukan rombongan guru TK Islam Al-Azhar yang menjadi korban longsor akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022). (TribunnewsDepok.com/Alex Suban) 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sebanyak enam orang ikut terkubur longsoran saat berada di kedai kopi Arseven.

Kedai Arseven berada tepat di samping Warung Sate Shinta di Jalan Raya Cugenang-Cipanas, Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.

Kini kedai tersebut hilang diterjang longsor.

Hingga hari ke-10 pencarian, baru satu orang yang ditemukan dari enam orang yang sedang berada di kedai kopi Arseven saat gempa yang membuat tanah tebing longsor.

Korban yang berhasil ditemukan atas nama Ahmad Jamaludin (25) yang biasa bertugas di bagian dapur atau chef. Lima lainnya, seorang barista, dua orang pelanggan yang sedang ngopi, dan dua tukang bangunan yang sedang renovasi masih dalam pencarian.

Dua orang pelanggan yang ikut tertimbun dikabarkan warga Bandung yang sedang beristirahat dalam perjalanan.

Baca juga: Lagi, Korban Gempa Cianjur Meninggal di Tenda Posko Pengungsian, Sempat Tertimpa Reruntuhan

Pemilik kedai kopi Arseven, Jejen Jaenudin, berharap semua korban dapat ditemukan dalam waktu pencarian yang kembali diperpanjang.

"Saya berharap semua korban dapat ditemukan, kalau yang sedang berada di kedai Arseven ada enam orang yang baru ditemukan satu orang," ujarnya ditemui di lokasi pencarian di depan Sate Shinta, Kamis (1/12/2022) sore.

Jejen mengatakan, sesaat setelah kejadian ia dikabari oleh petugas Satpam bahwa kedai kopi Arseven hilang tergerus longsor.

"Saya ke sana sudah digaris polisi, jalan nasional putus, longsoran tanah cukup tinggi menutupi jalan," ujarnya.

Tak banyak yang bisa dilakukan Jejen karena saat itu gempa susulan terjadi dan tanah terus bergerak. Ia pun kembali mencari tempat yang aman.

Jejen mengatakan, ia merintis kedai kopi Arseven di Cijedil-Cibeureun tahun 2019. Kedai tersebut kerjasama bagi hasil dengan pemilik tanah Sate Shinta.

Baca juga: 12 Orang yang Masih Hilang Diduga Ada di Kampung Cicadas dan Warung Sate Shinta

"Awalnya saya buka kedai di kawasan kota di sebuah pom bensin di Jalan Raya Bandung, namun tak diperpanjang dan pindah ke tempat ini," kata Jejen.

Kedai kopi Arseven memang cukup dikenal oleh penggemar kopi di Cianjur. Selain kopi beragam menu andalan lainnya yang banyak dipesan di antaranya diamond lime minuman dingin dengan campuran honje yang menyegarkan.

Selain minuman ada camilan roti, cireng, gorengan, dan menu makanan lainnya sebagai teman ngopi.

"Selain di kedai kopi Arseven, biasanya kalau pas jam siang kemarin banyak pengendara yang beristirahat, karena di sepanjang jalan ini banyak warung dan pohon mahoni besar sehingga sangat teduh," ujar Jejen.

Berada di jalur puncak, kawasan ini juga berudara sejuk dan dingin di siang hari.

Menjelang sore pencarian hari ke-10 dihentikan tim SAR. Tiga alat berat membuka jalan ke bawah dan pencarian esok direncanakan menggunakan alat berat.

Kabar terakhir kulkas dan puing dari kedai Arseven sudah ditemukan namun berada cukup dalam tertimbun.

Dari bawah kawasan jalan raya, terlihat sebuah rumah yang masih berdiri kokoh di atas tebing longsor Cipanas Kecamatan Cugenang imbas gempa Cianjur.

Baca juga: Hari Ke-10 Pencarian Orang Hilang akibat Gempa Cianjur, Basarnas Fokuskan Pencarian di Tiga Titik

Pantauan Tribun rumah tersebut berada persis di bibir longsor. Jaraknya sekira hitungan meter saja. Di teras rumah, hanya menyisakan jurang menganga.

Belum diketahui siapa pemilik rumah tersebut. Namun, kehadiran satu rumah tersebut jadi sorotan karena tidak ambles bersamaan dengan longsor tersebut.

Longsor di Jalan Raya Cipanas itu menimbun jalan nasional serta menyapu sejumlah warung dan kafe yang berada di bawahnya.

Sebelum gempa Cianjur, Jalan Raya Cipanas di lokasi longsor itu banyak didapati warung-warung dan kafe kecil dengan suasana yang rimbun karena banyak pepohonan.

Foto suasana sebelum dan sesudah longsor Cipanas di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur
Foto suasana sebelum dan sesudah longsor Cipanas di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur (Istimewa)

Namun kini, di lokasi itu, warung dan kafe lenyap dan rata dengan tanah.

Saat ditelusuri rumah yang berada di atas itu sudah lama dibiarkan kosong. Untuk menuju rumah tersebut ada ribuan anak tangga dari bagian bawah. (*)

Baca juga: Pengungsi Gempa Cianjur Mulai Banyak yang Mengemis, Bantuan Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved