Lokasi Longsor di Sawah Jeruk Garut Sudah Dua Tahun Dibiarkan, Setiap Hujan Material Tutup Jalan
Bencana longsor yang menerjang kawasan selatan Garut tepatnya di Kecamatan Talegong dua tahun yang lalu hingga kini belum ditangani.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Bencana longsor yang menerjang kawasan selatan Garut tepatnya di Kecamatan Talegong dua tahun yang lalu hingga kini belum ditangani.
Longsor tersebut berlokasi di Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang terjadi pada 3 Desember 2020.
Yoga Pilantiana (32) Ketua RT Kampung Sawah Jeruk mengatakan, jika hujan deras, material longsor kerap kembali menutupi jalan provinsi yang menghubungkan Pangalengan, Kabupaten Bandung dengan Rancabuaya Kabupaten Garut itu.
Baca juga: Inovasi Sabun Cuci Tangan Buatan Siswa SMKN 1 Garut Dorong Kemandirian Desa
"Sudah dua tahun hingga kini tanah longsoran Sawah Jeruk belum dikeruk, masih dibiarkan, kalo hujan deras pasti menutupi jalan lagi," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (29/11/2022).
Ia menuturkan masyarakat sekitar merasa khawatir dengan kondisi tersebut, lantaran takut longsor yang lebih besar kembali terjadi.
Hal tersebut menurutnya terlihat dari adanya jalur air yang melintas di bawah material longsor, sehingga ditakutkan membuat kondisi tanah labil.
"Bahkan kondisi jalannya juga terus mengalami penurunan, kami takut adanya longsor susulan," ucapnya.
Baca juga: Yayasan Masjid Nusantara Cetak Rekor Muri, Bangun Masjid di Talegong Kabupaten Garut dalam 99 Jam
Sekretaris Camat Talegong, Wiati Kartini mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima informasi terbaru terkait nasib longsor di Sawah Jeruk.
"Itu kan ada tahap selanjutnya, tapi hingga kini belum ada kabar lagi, masyarakat juga ketakutan dan jika hujan pasti longsoran menutupi jalan," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id.
Ia menuturkan, keinginan masyarakat untuk memulihkan kawasan Sawah Jeruk adalah dibangunnya jembatan.
Adanya jembatan menurut Wiati, akan membantu mengurangi risiko bencana di kemudian hari.
"Itu jalan yang sering tertutup longsor itu dulunya danau, jadi rentan, idealnya dikasih jembatan saja," ungkapnya.
Wiati menjelaskan, sejumlah permukim di area Sawah Jeruk diketahui sudah direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Lahan permukiman warga yang dulunya menjadi korban longsor sudah dibebaskan oleh Pemprov Jabar.
"Sekarang tinggal menunggu saja, semoga segera dibenahi," ungkap Wiati.
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews