Aksi Jahat Kuli Bangunan di Cirebon Rudapaksa Anak Tirinya, Berkilah Tak Diberi Jatah oleh Istri
SL (54) warga Kabupaten Cirebon terbukti merudapaksa anak tirinya hingga dipaksa membuat konten syur.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Pria berkaus oranye tampak hanya tertunduk saat memasuki Ruang Satreskrim Mapolresta Cirebon, Jalan R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (28/11/2022).
Kedua tangannya tampak terborgol dan kaus oranye yang dikenakannya terlihat bertuliskan "Tahanan Polresta Cirebon" di bagian punggung serta dada kirinya.
Pria tersebut adalah SL (54) warga Kabupaten Cirebon yang terbukti merudapaksa anak tirinya hingga dipaksa membuat konten syur.
Baca juga: Tak Hanya Rudapaksa Anak Tirinya, Kuli Bangunan di Cirebon Ini Minta Korban Buat Konten Syur
"Terpaksa, Pak," kata SL saat ditanya Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton, mengenai alasannya hingga nekat menodai anak sambungnya sendiri.
Anton pun mempertegas petanyaannya dan meminta SL menjelaskan mengenai alasan terpaksa yang disebutnya menjadi penyebab perbuatan bejatnya.
Saat itu, SL mengakui hubungan dengan istrinya mulai merenggang dan sering bertengkar hanya karena hal-hal sepele.
Bahkan, ketika pulang dan meminta istrinya untuk melayaninya juga selalu ditolak, sehingga mencari pelampiasan ke anak sambungnya.
"Saya kerja di Jakarta, kalau pulang ke rumah dan minta jatah ke istri, enggak dikasih. Akhirnya, khilaf dan mencari pelampiasan ke anaknya," ujar SL.
Sementara Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton, menyampaikan, tersangka melakukan aksi bejatnya berulang kali terhada korban.
Bahkan, dari hasil pemeriksaan sementara diketahui SL pertama kali merudapaksa korban pada 2020 dan berulang-ulang hingga Agustus 2022.
Baca juga: Ayah Bejat di Cirebon Tega Rudapaksa Anak Tirinya Berkali-kali, Beraksi Sejak Korban masih SD
"Tersangka pertama kali melakukan aksinya saat korban masih kelas 6 SD, dan sekarang korban sudah kelas 2 SMP serta berusia 15 tahun," kata Anton.