Gempa Bumi di Cianjur

Dibawakan Pizza oleh Ridwan Kamil, Pengungsi Gempa Cianjur Langsung Bisa Bahasa Inggris, Ini Katanya

Mendapat potongan piza dari Kang Emil, Ulfa pun segera menyambut dan langsung menyantapnya.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Tribunjabar / Dian Herdiasyah.
Pengungsi gempa Cianjur di di Kampung Burangkeng, RW.01, Desa Mangunkerta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. PEMANDANGAN menarik terjadi di tenda pengungsian di Kampung Gasol 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jumat (25/11). 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - PEMANDANGAN menarik terjadi di tenda pengungsian di Kampung Gasol 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jumat (25/11).

Momen itu terjadi ketika Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, selesai mengikuti salat Jumat bersama warga di sekitar tenda pengungsian.

Sambangi warga, Kang Emil juga membagi-bagikan piza. Tak jarang, sambil bercanda, seperti yang dilakukannya kepada, Ulfa, salah seorang pengungsi di sana.

"Kalau makan piza pasti langsung jago bahasa Inggris. Coba ibu Ulfa makan dulu," ujar Kang Emil seraya menyerahkan sepotong piza pada perempuan berkerudung tersebut.

Mendapat potongan piza dari Kang Emil, Ulfa pun segera menyambut dan langsung menyantapnya.

Melihat itu, Emil pun kembali bertanya, "Jadi apa bahasa Inggrisnya, Bu Ulfa?

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana meninjau lokasi longsor Cugenang, akibat gempa bumi, Senin (21/11/2022) malam.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana meninjau lokasi longsor Cugenang, akibat gempa bumi, Senin (21/11/2022) malam. ()

Tak disangka, Ulfa benar-benar menjawabnya dengan bahasa Inggris, yang bukan saja membuat Emil dan semua yang hadir di sana terkejut, tapi juga tertawa terbahak-bahak.

"I love you, Kang Emil," jawab Ulfa spontan.

Namun, bukan Kang Emil jika tak bisa memberikan balasan. Kang Emil langsung menyantap sepotong pizza yang dibawanya dari Bandung itu. Ia pun lantas menjawabnya dalam bahasa Inggris.

Baca juga: Update Korban Gempa Cianjur Hingga Pagi Ini, 310 Orang Meninggal dan 24 Orang Belum Ditemukan

"Emm enak, I love you too," ujar Emil, yang juga langsung disambut tawa seisi tenda, melupakan sejenak bahwa mereka sedang dalam kondisi bencana.

Setelah bersenda gurau dan berfoto dengan warga, Ridwan Kamil dengan mengendarai motor trail langsung melanjutkan perjalanan.

Pasca-gempa Senin lalu, sebanyak 15 posko didirikan Pemprov Jabar di 15 kecamatan yang terdampak. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar, Ika Mardiah, mengatakan sesuai dengan arahan Gubernur, setiap posko masing-masing diisi oleh para relawan yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemda Provinsi Jabar. Tiap posko terdiri dari dua hingga lima OPD.

"Total jumlah sumber daya manusia (yang dikerahkan untuk 15 posko bencana gempa bumi Cianjur ini sebanyak 31.058 orang," kata Ika, kemarin.

Di Kecamatan Cugenang dengan tingkat kerusakan terparah (43,18 persen) diisi oleh relawan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), dengan DBMPR sebagai leading sector.

Di Kecamatan Cianjur, posko diisi oleh Bakesbangpol, DPMD, ESDM, Biro Adpim, serta Biro Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Di Kecamatan Warungkondang  Disperkim, Disnakertrans, Diskominfo, dan DKPP, sementara di Kecamatan Gekbrong, posko diisi oleh DKUK, Biro PBJ, Dispusipda dan  DTHP.

Hingga kemarin, ribuan korban gempa bumi di masih mengungsi di tenda-tenda darurat.  Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengatakan, kemungkinan para pengungsi akan berada cukup lama di tenda sebelum kembali mendapat tempat tinggal yang baru.

"Tidak akan berlangsung satu minggu dua minggu," ujarnya kepada Tribun Jabar, kemarin.

Di sisi lain, ungkapnya, pembangunan hunian tetap dan hunian sementara bagi masyarakat terdampak bencana tidak bisa sim salabim.

Berdasarkan pengalaman bencana di Palu, misalnya, kata Ace, dibutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang dalam menangani bencana ini. Langkah-langkah tepat harus segera dilakukan termasuk menghitung ulang dana siap pakai yang dimiliki agar bisa dipertanggungjawabkan. 

"Kita temukan masih banyak pengungsi akibat bencana ini yang masih gamang terutama yang ada di tenda-tenda darurat," katanya. (tribun network/fan/fik/syarif abdussalam/nazmi prilatama)

Berita Tribunjabar.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved