Gempa Bumi di Cianjur
Update Gempa Cianjur Hingga Pagi Ini Sudah 268 Korban Meninggal, Baru 122 Jenazah Teridentifikasi
Sebagian besar belum diketahui identitasnya. Baru 122 jenazah yang sudah teridentifikasi.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menelan korban ratusan orang meninggal.
Update terkini korban gempa musibah gempa Cianjur, korban meninggal sudah menyentuh angka 268 orang.
Menurut BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlah korban meninggal gempa Cianjur yang terjadi Senin (21/11) terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa sudah mencapai 268 orang hingga pagi ini
Sebagian besar belum diketahui identitasnya. Baru 122 jenazah yang sudah teridentifikasi.
BNPB juga mencatat sebanyak 151 orang belum diketahui nasibnya.

"(Korban hilang) masih dilakukan pencarian secara terus menerus. Apakah 151 orang ini adalah bagian dari yang belum teridentifikasi nanti kami akan dalami lebih lanjut," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.
Korban luka akibat bencana ini mencapai 1.083 orang, dan sebanyak 58.362 orang mengungsi.
Adapun kerugian materil dari gempa 5,6 magnitudo ini yakni 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan sisanya masih terus didata.
Baca juga: Kisah Haru Korban Gempa Cianjur di Cugenang, Tangis Deden Pecah Melihat Jasad Anaknya yang Tertimbun
Suharyanto mengatakan ada 12 kecamatan yang terdampak gempa, yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.
Dari 12 kecamatan itu sudah berdiri tempat pengungsian yang jumlahnya terus bertambah.
Diharapkan pengungsian terpusat bagi masing-masing kecamatan, walaupun masih ada juga masyarakat yang mendirikan tenda seadanya di dekat rumahnya masing-masing.
Suharyanto meminta warga yang terdampak gempa untuk masuk ke tempat pengungsian terpusat agar terjamin pelayanan dan kebutuhannya.
"Kami usahakan agar yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya agar masuk ke tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya," katanya.
Untuk mempercepat penanganan bencana, BNPB menempatkan satu buah helikopter dan dana siap pakai sebesar Rp 1,5 miliar serta bantuan logistik senilai Rp 500 juta.