Gempa Bumi di Cianjur

Kisah Haru Korban Gempa Cianjur di Cugenang, Tangis Deden Pecah Melihat Jasad Anaknya yang Tertimbun

Kisah haru korban gempa Cianjur di Jalan Raya Cugenang, Kecamatan Cugenang, Selasa (22/11) siang.

kompas.com/tangkapan layar video viral
Jalan Raya Cugenang, Cianjur yang menjadi akses ke Cianjur via Puncak tertutup karena longsoran akibat gempa Cianjur. Arus Cianjur-Bandur dialihkan, Senin (21/11/2022). 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah haru korban gempa Cianjur di Jalan Raya Cugenang, Kecamatan Cugenang, Selasa (22/11) siang.

Tangis Deden pecah saat petugas yang melakukan sejak pagi melakukan pencarian kembali menemukan jasad yang terkubur di antara longsoran tanah yang menggunung.

Meski belum melihat wajah jenazah, Deden yakin betul itu jenazah anaknya.

"Itu anak saya, bajunya merah," kata Deden sambil terus menangis.

Baca juga: Update Korban Gempa Cianjur, 268 Orang Meninggal Dunia, 151 Orang Belum Diketahui Nasibnya.

Sejumlah petugas lantas memeluk Deden dan memintanya ikut ke mobil ambulans untuk memastikan anak tersebut benar-benar buah hatinya.

Di mobil ambulans, tangis Deden kembali terdengar.

"Ya Allah, Nak, ya Allah," ujar Deden sambil berusaha memeluk anaknya.

Ditemui sebelum anaknya ditemukan, kemarin pagi, Deden mengaku masih sempat berkomunikasi dengan anak dan istrinya melalui video call, beberapa saat sebelum gempa terjadi.

Saat itu, istri dan anak bungsunya tengah berada di warung, sementara dirinya sedang dalam perjalanan.

Saat itu, anaknya sempat menanyakan kapan ia pulang. Deden menjawab, ia akan pulang segera.

Namun, tak disangka, komunikasi itu rupanya menjadi komunikasi mereka yang terakhir.

Anak dan istrinya terkubur bersama warung-warung lainnya yang ada di di tepi Jalan Raya Cugenang Cianjur.

Puluhan keluarga di Kampung Margaluyu, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur yang tidur dipinggir rel kereta api. 
Puluhan keluarga di Kampung Margaluyu, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur yang tidur dipinggir rel kereta api.  (Tribun Jabar/Fauzi Noviandi)

Wilayah yang tertimbun berada di antara Kampung Pos dan Kampung Cugenang, Desa Cijedil.

Akses jalan yang menghubungkan Bandung dan Bogor ini tertutup material longsor sehingga menimbun jalur nasional, jalur Jakarta-Bandung sepanjang 300 meter.

Tak hanya menutup akses jalan, longsor juga menimbun sebuah warung dan kendaraan. Akibatnya akses jalan dari Cianjur menuju Puncak Bogor dan sebaliknya lumpuh selama lebih 24 jam.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved