Gempa Bumi di Cianjur
Gempa Bumi di Cianjur, di Kampung Cipadang Banyak Rumah yang Roboh: Rumah Kami Masih Mending
Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo terjadi pada kedalaman 10 kilometer di Barat Daya Kabupaten Cianjur berdampak pada kerusakan bangunan.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo terjadi pada kedalaman 10 kilometer di Barat Daya Kabupaten Cianjur berdampak pada kerusakan bangunan.
Kerusakan rumah pun terjadi di Kampung Cipadang, Cianjur.
Hal ini diungkapkan oleh seorang warga asal Cipadang, Ferry Hakim (29), yang menunjukkan foto-foto kondisi rumahnya kepada Tribunjabar.id.
Di dalam foto tersebut terlihat bagian atap rumahnya yang roboh.
Baca juga: Breaking News: Gempa Bumi di Cianjur Merenggut 14 Korban Jiwa di Tiga Kecamatan di Cianjur
Bagian dinding di dalam dan halaman rumahnya pun terlihat reruntuhan dari temboknya.
Bahkan beberapa barang di dapur pun berjatuhan karena gempa yang terjadi cukup besar.
"Sebenarnya kondisi rumah orang tua saya masih mending karena bagian yang roboh cuma atapnya. Sekampung di sini banyak yang roboh (daerah Cipadang)," ujar Ferry saat dihubungi, Senin (21/11/2022).
Saat ini Ferry sedang menjalani studinya di Bandung dan mendapatkan foto-foto kondisi di Cipadang dari keluarganya.
Hal ini pun membuatnya khawatir karena kondisi rumah orang tuanya yang roboh pada bagian atap.
"Sekarang orang tua sudah mengungsi ke rumah Kakak, masih di Cianjur juga," ujarnya.
Dalam keterangannya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, kejadian dan parameter gempa bumi pukul 13.21.10 WIB, Senin (21/11/2022] itu, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km," ujarnya.
Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. (*)