GudangAda Beri Edukasi Pentingnya Literasi Digital Untuk UMKM, Buka Akses Pasar Hingga Omzet Melesat
GudangAda, penyedia ekosistem digital yang inklusif memastikan para pelaku UMKM dapat memaksimalkan solusi bisnis berbasis platform digital.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di tengah maraknya digitalisasi pedagang tradisional, masih banyak pedagang yang belum merasakan manfaat dari platform digital secara optimal.
Berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2021, indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada di angka 3,49.
Angka tersebut menempatkan Indonesia dalam kategori sedang, dengan bentang skor indeks dari 0 hingga 5.
Sedangkan pemerintah menargetkan 30 juta UKM akan go digital di tahun 2024.
Sebagai partner pertumbuhan UMKM, GudangAda, penyedia ekosistem digital yang inklusif memastikan para pedagang dan pelaku UMKM dapat memaksimalkan solusi bisnis berbasis platform digital.
Baca juga: Sandiaga Uno Mendorong Ekosistem Ekonomi Digital Kreatif Produk Keluarga Supermom
Stevensang, Founder & CEO GudangAda, mengatakan agar para pelaku UMKM dapat mengembangkan bisnis menggunakan solusi digital, mereka juga perlu memiliki literasi digital yang baik.
“Dengan pemahaman mendalam tentang fitur dan layanan bisnis platform digital, kemampuan menggali potensi dan informasi yang dimiliki oleh platform digital hingga kecermatan memilih platform digital yang aman untuk mendorong usaha mereka,” ujarnya secara virtual, Selasa (8/11/2022).
GudangAda pun melaksanakan program edukasi lokakarya bisnis digital yang mengangkat tema “Go Digital, Grow Bigger & Ready for the Future” secara langsung kepada lebih dari 750 pedagang di 49 kota.
Stevensang menjelaskan kegiatan ini tak hanya mengajak para pedagang untuk mempunyai pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya literasi digital, tapi juga memberikan informasi seputar keunggulan layanan solusi digital terintegrasi milik GudangAda.
Baca juga: Ini Tiga Rumus Kemajuan Ekonomi Indonesia Menurut Ridwan Kamil, Termasuk Ekonomi Digital
“Semenjak diluncurkan di Agustus 2022, GudangAda Solusi telah digunakan oleh lebih dari 9.000 pedagang grosir mitra untuk mengatur operasional toko mereka secara digital, dengan total omzet mencapai Rp 250 miliar,” ujar Stevensang.
Salah satu pedagang grosir yang menggunakan solusi digital GudangAda, Adi Suryadi asal Bandung, menjelaskan bahwa setelah menggunakan GudangAda omzetnya naik lebih dari 300 persen dalam 3 bulan.
“GudangAda telah membuka akses kepada pasar yang lebih luas bagi bisnis saya dan keluarga. Selain itu, urusan pengiriman menjadi lebih praktis sehingga operasional usaha dapat berjalan dengan mudah,” kata Adi. (*)
Baca juga: Ekonomi Digital Indonesia Bisa Capai USD 146 Miliar pada 2025, Airlangga: Tertinggi di Asia Tenggara