Kasus Gagal Ginjal Akut
Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Bandung, Ada 5 Pasien, 1 Anak Meninggal Dunia, Lainnya Masih Dirawat
Hingga kini di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah ditemukan, lima kasus gagal ginjal akut progresif atipical (GGAPA). Seorang meninggal dunia.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hingga kini di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah ditemukan, lima kasus gagal ginjal akut progresif atipical (GGAPA).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, Grace Mediana, dari lima orang yang terkena GGAPA, satu orang meninggal dunia.
"Yang mengalami GGAPA, berjumlah 5 orang, 1 meninggal dunia pada tanggal 24 oktober," ujar Grace, saat ditemui di Ciparay, Kabupaten Bandung, Jumat (4/11/2022).
Grace mengungkapkan, selain itu satu oranf sudah sembuh, dan satu orang lagi dalam proses penyembuhan.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Makin Bertambah, Sudah Ada 304 Kasus, 159 di Antaranya Meninggal Dunia
"Sisanya dalam perawatan, tentunya berharap juga menuju arah kesembuhan," kata Grace.
Seperti yang telah diberitakan GGPA diduga akibat mengonsumsi obat-obat yang memiliki kandungan zat tertentu, sehingga kini pemerintah sudah melarang beberapa jenis obat untuk dipasarkan.
"Kami mengikuti obat-obat yang boleh dikonsumsi mengikuti arahan dari kementerian kesehatan dan kami sudah bersama- sama dengan kapolresta bandung, menyosialisasikan kepada seluruh apotek yang ada di Kabupaten Bandung," kata Grace.
Sosialisasi tersebut, kata Grace, untuk lebih memperhatikan terhadap obat-obat yang saat ini telah dilarang edarnya.
"Sambil menunggu informasi kembali dari Kemenkes atau BPOM terhadap jenis-jenis obat yang saat ini dilaranga atau nanti diperbolehkan," tuturnya.
Untuk penarikannya obat obat yang dilarang, menurut Grace, menunggu dari BPOM.
"Tapi kami sudah memberikan intruksi bersama Polresta Bandung, bahwa obat-obat yang diduga mengandung
etilen glikol untuk dapat dipisahkan. Tidak diberikan karena diduga berdampak kematian kepada orang yang mengonsumsinya," ucapnya.