Hadiri Peresmian RS Muhammadiyah di Ciparay, Listyo Berharao SDM Indonesia Maju 2045 Terwujud

Kapolri Jenderal Listyo mengapresiasi Muhammadiyah yang terus konsen tingkatkan derajat kesehatan masyarakat saat persemian RS Muhammadiyah di Ciparay

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUN JABAR/LUTFI AHMAD MAULUDIN
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi Muhammadiyah yang terus konsen meningkatkan derajat kesehatan masyarakat saat hadir pada persemian RS Muhammadiyah di Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis (3/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di samping soal keamanan dan pendidikan, fasilitas kesehatan yang memadai, menjadi salah satu indikator negara maju.

Hal tersebut diungkapkan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, saat menghadiri peresmian Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan, di Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis (3/10/2022).

Listyo mengapresiasi Muhammadiyah yang terus konsen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Tentunya, bagaimana kemudian masalah penyediaan fasilitas kesehatan, di samping pendidikan dalam mewujudkan SDM unggul 2045, menjadi bagian sangat penting," ujar Listyo.

Listyo menjelaskan, terdapat penelitian, indikator negara maju salah satunya tingkat keamanan yang terjamin.

"Kemajuan dan teknologi yang dimanfaatkan sebaik-baiknya, salah satu yang tidak kalah penting adalah fasilitas kesehatan yang memadai. Alhamdulillah, Muhammadiyah sedang mengawal dan berkontribusi terus mendorong Indonesia, untuk bisa menjadi Indonesia yang maju di 2045," Kata Listyo.

Baca juga: Rapimwil Pemuda Muhammadiyah Jabar Amanatkan Soal Pembangunan Tata Kelola Organisasi & Nilai Moderat

Menurutnya, pemerintah terus melakukan langkah dan upaya, untuk memperbaiki derajat kesehatan di dalam kegiatan transformasi kesehatan.

Listyo mengungkapkan, tentunya setiap hari bagaimana perbaikan faskes ini, mendorong meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Alhamdulillah, kata Listyo, Ketua Umum Muhammadiyah, Haidar menyampaikan, ini RS ke 119 diharapkan bisa sampai 200 bahkan 300 RS.

"Beberapa waktu lalu, saya bertanya kepada ahli yang mengerti kebutuhan RS di Indonesia, ini membutuhkan 1000 RS, jadi masih banyak karya besar dari Muhammadiyah yang ditunggu dalam bidang kesehatan," katanya.

Listyo mengungkapkan, Presiden mengatakan paling sedih, kalau melihat masyarakat berobat ke Luar Negeri, seperti Singapura, Amerika, Jepang dan lainnya.

"Artinya terjadi pergeseran, setahun bisa sampai Rp 100 triliun. Ke depan Muhamadiyah, mudah-mudahan bisa membangun RS Internasional," ujar Haidar.

Baca juga: Dies Natalis ke-68 UPI ”Bangkit, Berkarya, dan Inovatif Menuju Indonesia Emas 2045’’

Listyo mengatakan, di samping itu tentunya diharapkan pembangunan RS di Bandung Selatan ini, menjadi salah satu kebutuhan sangat penting, vital, karena jumlah RS masih terbatas.

"Mudah-mudahan menjadi fasilitas yang lengkap, walaupun masih baru. Bisa menolong ketika masyarakat menghadapi masalah kritis," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved