KISAH Dena yang Tiap Hari Beri Makan Kucing Liar di Ciamis, Halaman Rumahnya Jadi Kuburan Kucing
BEGITU mobil putih bernomor pol Z 1087 WT menepi di sisi jalan di depan Kompleks IC Ciamis, belasan kucing liar terlantar langsung merapat
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
Di mobilnya, setiap hari Dena membawqa 10 kaleng makanan kucing pasta dan dua kantong makan kucing kering plus ikan tongkol goreng. Untuk semuanya itu, ia harus merogoh kocek Rp 200 ribu hingga Ro 235 ribuan sehari.
“Saya baru di tiga lokasi itu saja. Di IC, GG, dan stadion. Harapannya ke depan ada semacam rest area untuk menampung kucing telantar yang ada di Ciamis. Mudah-mudahan ada yang menyediakan tempatnya. Saya sama anak siap menyediakan makanannya,” ujar Dena.
Namun niat baik memberi makan kucing-kucing telantar tak selamanya mendapat respons yang baik.
Dena pernah mengalami kejadian yang kurang mengenakkan ketika memberi makan kucing telantar di halaman salah satu kantor.
Ternyata pejabat di kantor tersebut kurang senang, dan meresponsnya dengan sikap yang kurang bersahabat.
Akan tetapi semua itu sama sekali tak menyurutkan langkah pemilik toko cat di Ciamis itu untuk tetap menyayangi dan menyantuni kucing-kucing telantar yang berkeliaran di kawasan Ciamis Kota.
Selain berbagai jenis makanan kucing, di bagasi mobil Dena juga selalu ada boks dan keranjang kucing.
Dengan boks atau keranjang itu pula ia melakukan evakuasi bila di ada antara kucing-kucing yang ia santuni jatuh sakit.
Kucing-kucing yang sakit biasanya akan langsung ia bawa ke Klinik Hewan di Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan di Jalan Yos Sudarso, Ciamis.
Tak jarang, Dena juga mengevakuasi kucing-kucing yang mati di jalan karena tergilas sepeda motor atau mobil.
Bangkai kucing itu ia kuburkan di halaman belakang rumahnya.
"Sudah lima bangkai kucing dikuburkan di sana," ujar Dena, yang di rumahnya hanya memeligara satu ekor kucing ini. (andri m dani)