Cerita Mistis Batu Raksasa di Cianjur yang Viral di Media Sosial, Tempat Ular dan Tokek Buntung
Keberadaan batu raksasa di samping rumah di Kampung Cibatu Iuh, Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, menjadi perbincangan.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Keberadaan batu raksasa di samping rumah di Kampung Cibatu Iuh, Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, menjadi perbincangan.
Bahkan, keberadaanya viral di media sosial.
Asep BM tokoh masyarakat Kampung Cibatu Iuh menjelaskan, batu yang memiliki ukuran raksasa tersebut lebih dikenal sebagai batu iuh dan sudah ada dari dahulu.
"Semenjak (saya) kecil batu itu sudah ada. Bahkan menurut cerita orang tua saya yang lahir tahun 1940-an batu raksasa tersebut memang sudah ada dari dulu dan belum ada rumah di sampingnya," ucapnya Asep, Senin (31/10/2022).
Batu rakasasa yang lebih dikenal masyarakat sebagai batu iuh tersebut karena dari sejak dahulu batu tersebut sering digunakan untuk beristirahat oleh warga.
"Waktu dulu batu itu memang sering digunakan untuk berteduh atau beristirahat oleh warga yang hendak menjual dan pulang berdagang hasil bumi. Bahkan kampung ini pun dinamai Kampung Cibatu Iuh, karena sering dipakai warga untuk berteduh," ucapnya.
Hingga kini batu yang berukuran raksasa tersebut masih kokoh di tempatnya.
Bahkan saat terjadi gempa bumi bermagnitudo 7,4 di Tasikmalaya pada tahun 2009, batu tidak bergeser.
Padahal posisi batu itu berada di kemiringan sekitar 40 derajat.
Baca juga: KONDISI Cadas Pangeran Sumedang Terkini, Batu Besar Sisa Longsor Dibersihkan, Akan Dipasang Terpal
Saat itu, gempa bumi tersebut membuat beberapa titik di wilayah itu sempat longsor dan menimbun sejumlah rumah warga.
Selain itu, batu yang berdiameter 15 meter tersebut diyakini masyatakat sebagai jelmaan ular buntung yang merupakan peliharaan sesosok orang yang memiliki tubuh tinggi besar yang melebihi tinggi batu raksasa tersebut.
"Mitosnya di batu raksasa tersebut ada ular buntung, tokek buntung, dan binatang yang buntung lainya. Sesosok tinggi besar tersebut sering dikenal sebagai Aki Jangkung," kisah Asep.
Sosok Aki Jangkung merupakan teman tokoh kampung tersebut yang lebih dikenal sebagai Mbah Singa Heurin.
Asep mengisahkan, dahalu sosok Mbah Singa Heurin dikenal sebagai tokoh masyarakat.