DUH Tahu dan Tempe Akan Kembali Langka, Perajin Tahu dan Tempe Mogok hingga Besok

Kelangkaan terjadi setelah perajin tahu dan tempe yang tergabung dalam Paguyuban Tahu dan Tempe Jabar kembali mogok berproduksi, sejak Jumat

Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Tahu-tempe yang dijual di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka. Perajin tahu tempe di Majalengka tidak ikut mogok. Tribuncirebon.com/Eki Yulianto 

Sentra utama produksinya di Dusun Ciobodas dan Dusun Selawi. Tahu tempe produksi dari Cisadap dijual ke pasar-pasar di Ciamis, Kota Banjar serta Kabupaten/Kota Tasikmalaya.

Masalah yang terjadi sekarang, ujar Muslih, bukan stok kacang kedelai langka. tetapi harganya yang terus naik.

Harga kacang kedelai yang biasanya hanya Rp 8.000/kilogram, terus naik sejak sebulan terakhir.
Selasa pekan lalu, harga eceran kedelai sudah nembus angka Rp 13.000/kilogram.

Padahal dua hari sebelumnya masih Rp 12.800/kilogram.

“Tapi dalam seminggu ini naik lagi jadi Rp 14.000/kilogram. Naik terus bawaannya,” ujar Muslih.

Dengan tingkat harga kacang kedelai Rp 14.000/kilogram, artinya 500 KK perajin tahu dan 10 KK perajin tempe di Cisadap setiap hari total uang yang dikeluarkan untuk membeli 20 ton kacang kedelai mencapai Rp 280 juta/hari.

Untuk berkelit dari beban biaya produks. Muslih terpaksa mengurangi produksi.

Biasanya ia membutuhkan 500 kilogram kacang kedelai/hari untuk membuat tempe.

"Terpaksa dikurangi jadi 400 kilogram/hari, tetapi sekarang harga kacang kedelai naik terus. Tak berhenti,” katanya.

(nandri prilatama/tiah sm/fauzi noviandi/ andri m dani)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved