Tahu Tempe Bakal Menghilang di Ciamis, Ratusan Perajin Mogok Akibat Harga Kedelai Rp 14.000 per Kg

Selama 3 hari ini tahu dan tempe akan menjadi barang langka di pasar-pasar di Ciamis, Tasikmalaya dan Kota Banjar. Tahu tempe bakal menghilang dari

Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Tahu-tempe yang dijual di pasar tradisional. Tahu tempe bakal menghilang dari berbagai pasar mulai Sabtu (29/10/2022) sampai Senin (31/10/2022) di Ciamis, Tasikmalaya dan Kota Banjar. 

“Tapi dalam seminggu ini naik lagi jadi Rp 14.000 per kg. Naik terus bawaannya,” ujar H Muslih yang selain sebagai kades, juga perajin tempe di Desa Cisadap.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Tempe di KBB Bakal Ikut Mogok Produksi

Dengan tingkat harga kacang kedelai Rp 14.000 per kg, artinya 500 KK perajin tahu dan 10 KK perajin tempe di Desa Cisadap setiap hari total uang yang dikeluarkan untuk membeli 20 ton kacang kedelai mencapai Rp 280 juta/hari.

Uang yang beredar untuk pembelian kacang kedelai di Desa Cisadap mencapai Rp 280 juta/hari.

Untuk berkelit dari beban biaya produksi menurut H Muslih, ia terpaksa mengurangi produksi.

Yang biasanya membutuhkan 500 kg kacang kedelai/hari untuk membuat tempe, sempat dikurangi jadi 400 kg/hari.

“Tetapi sekarang harga kacang kedelai naik terus. Tak berhenti,” katanya.

Karena harga kacang kedelai semakin membubung, ratusan perajin tahu tempe di Desa Cisadap memilih berhenti produksi selama 3 hari.

Baca juga: Pengusaha Tauco Cianjur Bakal Naikkan Harga Jika Harga Kedelai Terus Naik, Berharap Kondisi Normal

“Dengan harapan harga kacang kedelai turun dan stabil,” ujar H Muslih.

Bila mogok produksi 3 hari, menurut H Muslih mau tidak mau, tahu tempe asal Cisadap Ciamis akan menghilang dari pasar-pasar di Ciamis, Tasikmalaya dan Banjar selama 3 hari ke depan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved