Mengenal Ratika Yuli Puspita, Sosok Cantik Penjinak Api dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung

Tidur di lokasi kebakaran hingga pingsan, pernah dialami Ratika Yuli Puspita (38), sosok cantik di Dinas Pemadam Kebakaran dan PB Kota Bandung

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURRAHMAN
Tidur di lokasi kebakaran hingga pingsan, pernah dialami Ratika Yuli Puspita (38), pegawai di Dinas Pemadam Kebakaran dan Pemadam Kebakaran Kota Bandung. 

"Aku pernah tuh, ngalamin tidur di reruntuhan pas lagi memadamkan api di Kings Mall. Tapi paling parah itu, pas kebakaran toko cat di Jalan Ahmad Yani, itu sampai tiga hari pemadamannya, tidak ada api besar cuma asapnya itu terus keluar karena banyak cairan kimianya. Saya sampai pingsan di dalam dan dibawa ke Rumah Sakit, seminggu dari situ suara sudah tidak ada, nyerang pernafasan banget," ucapnya.

Ratika mengaku sudah menjadi pemadam kebakaran sejak September 2006. Keputusannya memilih profesi tersebut, dipengaruhi suaminya yang sudah lebih dulu menjadi petugas Diskar PB.

"Saya pribadi suka tantangan, memang awal-awal itu takut, api dari jarak empat meter juga sudah terasa panas, apalagi ini bisa dekat banget. Tapi setelah dijalani, tidak ada masalah senang aja," katanya.

Luka bakar ringan dan luka goresan dari serpihan kaca, bukan perkara serius bagi Ratika.

"Kalau sampai tertimpa reruntuhan saya belum pernah, jangan sampailah ya. Tapi kalau luka bakar itu pernah beberapa kali," ucapnya.

Ratika mengaku sangat menikmati profesinya sebagai pemadam kebakaran. Ia belum berencana untuk berhenti. Keluarga pun, kata dia, sangat mendukung pekerjaannya saat ini.

Tidur di lokasi kebakaran hingga pingsan, pernah dialami Ratika Yuli Puspita (38), pegawai di Dinas Pemadam Kebakaran dan Pemadam Kebakaran Kota Bandung.
Tidur di lokasi kebakaran hingga pingsan, pernah dialami Ratika Yuli Puspita (38), pegawai di Dinas Pemadam Kebakaran dan Pemadam Kebakaran Kota Bandung. (TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURRAHMAN)

"Sama suami profesinya sama, kalau anak-anak sih, karena sering melihat orang tuanya kerja mungkin ya, jadi biasa saja," katanya.

Selain memadamkan api, Ratika juga sering sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan deteksi dini kebakaran.

Baca juga: Kebakaran di Bandung, Warga Mendengar Ledakan dari Dalam Pabrik Triplek di Jalan Soekarno Hatta

"Orang-orang nyangkanya kalau tidak ada kebakaran, pemadam itu tidak kerja. Salah itu, kita kan tidak terus tempur (memadankan api), tapi kita juga aktif turun ke masyarakat, mengedukasi apa yang harus dilakukan pertama kali dan harus menghubungi ke mana saat terjadi kebakaran," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved